Sumsel Berduka, Sejarawan H. Suwandi Syam, M.Pd Meninggal Dunia

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Rif’at Achmad.

LUBUKLINGGAU, SUMSEL – Kabar duka datang dari  Bumi Silampari, sejarahwan Bumi Silampari  (Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Musi Rawas Utara),  Drs. H. Suwandi Syam M Pd Bin Ilyas meninggal dunia dalam usia 77 tahun, di rumah sakit, 19.25 WIB, Selasa (17/08/2021) sekitar pukul 19.25 WIB.

Kabar meninggalnya H. Suwandi  langsung menyebar di media sosial baik FB, WA dan IG secara beruntun. Ucapan belasungkawa membanjiri semua media sosial. “INNAA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJIUN.

Sementara itu pantauan wartawan sorotnews.co.id , Rabu (18/08/2021) pagi, dirumah duka Jl.  Puskesmas RT 02 Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuk Linggau Timur II Kota Lubuk Linggau hingga diberangkatkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir, TPU Keramat Tanjung RT 05 Kelurahan Cereme Taba, selain beberapa karangan bunga antara lain datang dari Wali Kota Lubuk Linggau, H.SN Prana Putra Sohe dan Ketua DPRD, H. Rodi Wijaya, dan ratusan pelayat hadir langsung untuk mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Suwandi Syam merupakan penggiat huruf Aksara Ulu, yang ia kenal sebagai huruf Ka Ga Nga.

Selain itu beliau juga pengurus Museum Subkos Garuda Sriwijaya Kota Lubuk Linggau Sumsel ini. H. Suwandi, sapaan akrabnya dikalangan masyarakat dan awak media ini, lahir di Bengkulu, 21 September 1944, meninggal setelah menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya sejak awal Agustus lalu.

Almarhum meninggalkan 1 istri, 8 anak, 23 cucu dan 3 cicit. Semasa hidupnya, telah banyak karya tulisnya antara lain Buku Sejarah Subkos Garuda Sriwijaya di Lubuk Linggau, Buku Riwayat Noerdin Padji, dan Buku Cerita Rakyat Bujang Kurap dan Putri Silampari.

Alhamhum juga selain dikenal sebagai salah satu dosen di STKIP PGRI dan STAI Bumi Silampari Kota Lubuk Linggau, beliau juga dikenal sebagai salah pejuang literasi, budayawan dan penggiat sejarah daerah Bumi Silampari, serta kurator sekaligus Pengurus di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya di Lubuk Linggau.

Atas dedikasi dan perjuangannya dibidang sejarah dan budaya, almarhum Suwandi Syam pernah mendapatkan penghargaan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009, sebagai pelaku dan pelestari budaya di Sumatera Selatan.

Separuh hidupnya dihabiskan untuk mengabdi dan membangun dunia pendidikan, di Bumi Silampari (Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Musi Rawas Utara) terutama dibidang sejarah dan budaya.

Almarhum juga turut berjasa membangun dan membesarkan STKIP PGRI hingga ikut mendirikan perguruan tinggi STKIP PGRI Lubuk Linggau. Dan aktif sebagai tenaga pengajar (dosen) disana serta erta berkontribusi besar bagi Lembaga Adat Kota Lubuk Linggau.

“Jasa almarhum begitu besar untuk STKIP PGRI, beliau sangat paham tentang sejarah STKIP di Kota Lubuk Linggau. Mudah-mudahan beliau mendapat tempat terindah disisi ALLOH SWT, karena banyak amal ibadahnya,” ujar Ketua STKIP PGRI, H. Rudi Erwandi dipercaya pihak keluarga untuk menyampaikan kata sambutan saat pelepasan jenazah almrhum tersebut.

“Beliau sesepuh sekaligus kurator sekaligus pengurus di Yayasan Museum Subkoss Garuda Sriwijaya. Kami merasa sangat kehilangan, banyak jasa dan ilmu-ilmu beliau yang kita rasakan,” pungkasnya.

Sementara H Kustoni, menantu almarhum dihadapan wartawan menuturkan, selama ini, almarhum dirawat di rumah dan mengalami gejala sesak nafas. Sehingga disiapkan empat tabung besar oksigen, yang biasanya hampir dalam waktu dua hari. Kamis (12/08/2021) kondisi almarhum semakin menurun. Bahkan diperiksa oleh cucu menantunya yang dokter, saturasi oksigen 55 persen.

“Saturasinya tidak naik-naik, sempat dibawa ke RS dr Sobirin, namun karena butuh ICU maka Senin (16/8/2021) dibawa ke RS AR Bunda. Kemudian masuk ICU dan pakai ventilator, hingga meninggal dunia di sana,” ujarnya.

Doa Upacara pelepasan almarhum dari rumah duka ke TPU Keramat Tanjung dipimpin H. Jamaludin, Kepala SMAN 5 Lubuk Linggau.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *