Kasubdit Lingkim Ditbelneg Ditjen Pothan Kemhan Amiruddin Laupe : “Membangun Kesadaran Bela Negara Berarti Membangun Karakter Bangsa”

Laporan wartawan sorotnews.co.id : S.Ranex.

JAKARTA – “Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda namun tetap satu, diharapkan generasi muda penerus bangsa dengan latar belakang yang berbeda dapat senantiasa bersatu”. Demikian amanat yang dipaparkan Kolonel. Adm. Amiruddin Laupe, S.Sos., M.M, selaku Kasubdit Lingkim Ditbelneg Pothan Kemhan RI, saat menghadiri acara pelantikan dan pembekalan Forum Kader Bela Negara (FKBN) di wisma Kemhan Matraman, Sabtu (04/11/2021).

Kolonel Amir, mengajak kepada semua anak bangsa untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara berdasarkan kemampuan yang dimiliki, baik yang berada di dalam maupun di luar struktur pemerintah, karena itu merupakan wujud dari Bela Negara yang sesungguhnya.

“Kesadaran Bela Negara setiap warga negara menjadi modal sosial sekaligus daya tangkal bangsa. Sehingga setiap warga negara memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman nonmiliter maupun militer,” katanya.

Selain memberikan sambutan kepada pengurus yang telah di lantik, Kolonel Amir juga memberikan pembekalan tentang Bela Negara kepada peserta pelantikan, pengurus dan anggota FKBN DKI Jakarta beserta, pengurus Banon Satraipat, Kartini, LBH dan perwakilan Bakorda Jaksel, Jakut, Bekasi.

Kolonel Amir dalam paparan materinya menjelaskan tentang wawasan kebangsaan dan pemahaman bagaimana kita dalam melakukan bela negara untuk bangsa dan negara. Hal ini sangatlah tepat dan relevan guna menumbuh kembangkan kesadaran bela negara bagi semua lapisan masyarakat di berbagi wilayah sebagai agen perubahan dan kader bela negara sekaligus motor penggerak dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang tangguh.

Menurut kolonel Amir, sebagaimana diamanatkan dalam UU No 23 tentang PSDN untuk Pertahanan Negara, bahwa bela negara adalah tekad sikap dan perilaku serta tindakan kita sebagai warga yang baik secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dan negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada NKRI, Pancasila dan UUD 45 dalam menghadapi tantangan,” katanya.

“Tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa ini sangat kompleks ancaman tidak bersifat fisik saja akan tetapi non fisik yang. Bersifat multi dimensi, yaitu yang berbasis teknologi, budaya, ekonomi dan ilmu pengetahuan yang artinya perang bukan menjadi domain militer saja tetapi diperlukan juga keterlibatan seluruh potensi bangsa termasuk para kader bela negara untuk menghadapinya,” jelasnya.

“Membangun kesadaran Bela Negara senantiasa melakukan hal baik dalam setiap aktivitas masing masing, kesadaran inilah yang menjadi cerminan implentasi nilai nilai Bela Negara, mengingat setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam ikut serta dalam upaya pembelaan negara sebagaimana diamanatkan pasal 27 ayat (3) UUD 45. Sehingga selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara,” jelasnya diakhir pembekalan.

Pos terkait