Al Haris Harap OJK Bantu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Laporan wartawan sorotnews.co.id : Nahar
JAMBI –Gubernur Jambi, Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., berharap Otoritas Jasa Keuangan turut membantu dalam medorong pertumbuhan perekonomian masyarakat melalui sinergi dengan berbagai pihak perbankan sehingga masyarakat benar benar mendapatkan manfaatnya. Hal itu disampaikan Al Haris usai mengikuti Pertemuan Tahunan Industri Jasa keungan Tahun 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, di Ruangan Video Conference Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (19/01/2022).
Pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keungan Tahun 2022 ini, OJK mengangkat tema Penguatan Sektor Jasa Keuangan Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Baru’.
Al Haris menuturkan, kegiatan ini merupakan acara rutin setiap tahu bertujuan untuk mengetahui berbagai tantangan dan peluang peningkatan ekonomi pada 2022 sebagai patokan bagi OJK yang menjadi sarana penyampaian arah kebijakan kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik.
“Kita harapkan dengan adanya pertemuan ini, OJK menunjukkan aksi nyata dalam membantu mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat,” ujarnya
Salain itu, Al Haris menyampaikan bahwa OJK telah meluncurkan inovasi baru yaitu program Taksonomi Hijau Indonesia, dimana Bapak Presiden Jokwi sedang membumikan Taksonomi Hijau. Adanya kebijakan Taksonomi Hijau ini karena saat ini kondisi bangsa, iklim investasi serta iklim ekonomi sudah mulai agak kuat, sehingga OJK harus melakukan pengawasan dan pemantauan kepada semua perbankan agar mampu mengendalikan standar perbankan sesuai harapan dan ekonomi masyarakat kembali pulih.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, saat ini terjadi berbagai macam dinamika ekonomi global penuh dengan ketidakpastian, mulai dari kelangkaan pangan, energi, hingga kelangkaan kontainer.
“Pemerintah masih akan terus memacu pembangunan infrastruktur dan melanjutkan reformasi di bidang manufaktur, industri, hilirisasi mineral, serta meningkatkan ekspor barang-barang olahan,”ujarnya
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso melaporkan, dalam Taksonomi Hijau Indonesia yang ada, OJK telah mengkaji 2.733 klasifikasi dan subsektor ekonomi dimana 919 diantaranya telah mengkonfirmasikan langsung dengan Kementerian terkait. Hal ini akan menjadikan Indonesia salah satu negara yang mempunyai Taksonomi Hijau selain Tiongkok, Uni Eropa, dan Asia.