Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan Sosialisasi Identifikaai Daerah Rawan Bencana di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Senin (14/3/2022).
Selain memberikan sosialisasi daerah rawan bencana, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang penanggulangan bencana sebagai langkah antisipasi.
“Dengan kegiatan ini masyarakat bisa bertemu narasumber untuk berdiskusi mengenai kendala maupun usulan perbaikan dari ancaman bencana alam,” ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Jateng, Ginaryo, Senin (14/3/2022).
Ginaryo menegaskan bahwa dalam kegiatan sosialisasi diharapkan bisa memberikan penyadaran ke masyarakat bahwa bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja.
Dia mengungkapkan di Jawa Tengah terdapat 12 kabupaten dan kota dengan potensi bencana tinggi dan 24 dengan potensi bencana sedang.
“Tidak ada potensi bencana berkatagori rendah di Jawa Tengah,” kata Ginaryo menegaskan.
Untuk itu urusan penanganan bencana harus melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, dan sebagainya.
Begitu pula dengan para pelaku usaha yang tergabung dalam kelompok Corporate Social Responbility (CSR) agar membentuk kelompok darurat bencana.
Diungkapkan Ginaryo di Jawa Tengah banyak sekali relawan yang terbentuk dari masyarakat murni, lembaga, dan komunitas.
“Ini menjadi modal untuk menggali potensi bencana dan memunculkan kampung tangguh bencana,” tutur Ginaryo.
Data terbaru di Jawa Tengah menyebutkan terdapat 60 titik di 35 kabupaten dan kota bakal menjadi sasaran identifikasi kerawanan bencana.
Tahun ini, kata Ginaryo, sudah dilakukan disasar 32 titik atau lebih setengahnya.
“Dan hari ini kami sudah identifikasi 8 titik yakni Kota Pekalongan, Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Pemalang, dan sebagainya,” beber Ginaryo.