Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan penurunan angka stunting di 2022 sebesar 17,92 persen melalui metode konvergensi multi sektor atau intervensi percepatan dan pencegahan.
“Penurunan stunting harus ada intervensi di sektor kesehatan (intervensi spesifik) sebesar 30% dan sektor non kesehatan (intervensi sensitif) sebesar 70%,” ungkap Perencana Muda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Rr Murni Indah Wijayanti, Rabu (23/3/2022).
Menurut dia, Intervensi sektor kesehatan harus dimulai dari layanan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil, Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan bayi kurus.
Layanan tersebut meliputi pemberian tablet tambah darah bagi bumil, remaja putri, layanan bumil K4, imunisasi dasar lengkap, ASI ekslusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Selanjutnya, intervensi sensitif meliputi penyediaan sanitasi yang layak, air minum layak, konseling gizi dan bina keluarga balita, layanan PAUD, program perlindungan sosial, kawasan rumah pangan lestari, dan sebagainya.
Upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting, kata dia, harus dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi terhadap program dan kegiatan.
“Hal inilah yang harus ditekan melalui aksi konvergensi. Harapannya selain target bisa terpenuhi, juga angka stunting kita bisa menurun,” katanya.
Ia menyebut angka prevalensi stunting Kota Pekalongan mencapai 20,6% dan masih sedikit lebih rendah dari rata-rata Jawa Tengah yang sebesar 20,9 persen.
“Idealnya penurunan angka stunting per tahun 1 persen dan jika 2024 ingin mencapai angka 12% maka harus turun 3% per bulan,” jelasnya.
Ia membeberkan angka sebaran stunting meliputi 12 kelurahan di mana prevelensinya di atas rata-rata Kota Pekalongan seperti di Kecamatan Pekalongan Barat meliputi Kelurahan Pringrejo, Medono, dan Pasir Kraton Kramat.
Kecamatan Pekalongan Utara meliputi Kelurahan Panjang Wetan, Krapyak, dan Kandang Panjang dan Kecamatan Pekalongan Timur meliputi Kelurahan Kalibaros, Klego, Setono, dan Kauman.
Adapun Kecamatan Pekalongan Selatan meliputi Kelurahan Sokoduwet dan Jenggot.
“Target kita di 2022 penurunan angka stunting sebesar 17,92 persen,” tutupnya.