Atasi Banjir Di Jalan Kurinci, Sungai Bremi Harus Dikeruk

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menyatakan Sungai Bremi harus dikeruk atau dilakukan normalisasi untuk mengatasi banjir di ruas Jalan Kurinci.

“Jalan ini saya lewati tiap hari. Hujan tak sampai satu jam langsung banjir, akibatnya banyak kendaraan tak bisa lewat. Ini yang harus diurai masalahnya,” kata Aaf, sapaan akrab Walikota, Senin (4/4/2022).

Ia mengungkapkan sebelum menjadi wakil walikota, lalu jadi wakil walikota hingga sekarang jadi walikota, persoalan banjir di Jalan Kurinci belum pernah terselesaikan.

Padahal, kata dia, jalan tersebut sangat vital apalagi tiap hari ia lewati saat menuju ke kantor. Kondisinya sama masih saja banjir tiap kali hujan turun satu hingga dua jam.

“Genangan air sulit surut karena aliranya yang menuju ke Sungai Bremi memiliki beban volume air yang sudah overload,” terang Aaf.

Aaf mengatakan pernah mengecek ke Sungai Bremi bersama Forkopimda dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ternyata dangkal. Kedalamanya kurang dari 60 sentimeter.

“Sungai Bremi harus dikeruk atau dilakukan normalisasi seperti Sungai Banger dan Sungai Kupang,” katanya menegaskan.

Aaf menginginkan program berikutnya untuk anggaran dari pemerintah pusat diarahkan ke penanganan banjir dengan mengeruk Sungai Bremi-Meduri.

Selain itu, imbuh dia, program Kotaku di Krapyak juga harus didukung meski kondisinya sekarang relatif lebih aman dari banjir rob.

“Krapyak sekarang relatif lebih aman dari banjir rob karena tanggul sudah berfungai,” jelasnya.

Aaf mengungkapkan saat ini tengah ada proses pembangunan jembatan penghubung antara Krapyak dengan Panjang. Namun, ini masih terkendala Kampung Bugisan yang masih banjir.

“Kami upayakan lebih cepat proses pembangunanya. Khusus Kampung Bugisan sudah diusulkan ke BBWS Pemali-Juwana sebagai prioritas,” tutur Aaf.

Sejauh ini Pemkot Pekalongan masih berharap mega proyek penanganan banjir rob yang dibiayai oleh pemerintah pusat sebesar Rp 1,4 triliun segera rampung agar proyek besar berikutnya segera menyusul.

Pos terkait