Laporan wartawan sorotnews.co.id : Wasim Mursalim.
KARAWANG, JABAR – Air irigasi Batujaya mulai deras, jalan Raya Batujaya di beberapa titik mulai tergenang sehingga membahayakan yang melintas, bahkan bukan itu saja dapak tanggul yang rendah mengakibatkan puluhan rumah di Dusun Rengas RT. 1 RW1 Desa Karyabakati Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang digenangi air setinggi kurang lebih 30 cm akibat luapan air irigasi, Rabu (18/5/2022) malam.
Dengan adanya hal tersebut tokoh pemuda Rengasjaya Muhamad Fajri geram dengan adanya luapan air irigasi yang selama ini tidak pernah ada perbaikan yang signifikan, dari piahak PJT II.
“Ini menjadi langganan ketika air irigasi deras dampaknya rumah warga dan jalan raya di beberapa titik tergenang luapan air, seharusnya sebelumm debit abesarkan siapkan terlebih dahulu karung berisi tanah untuk beberapa titik yang rendah tanggulnya,” tegas Muhamad Fajri, biasa di sapa Fajri kepada awak media
Dikatakan kembali Fajri dengan tegas, seakan – akan pihak PJT tutup mata akan kondisi ini, padahal mereka itu BUMN yang notabenenya ada karena pajak masyarakat, dan sudah menjadi kewajiban untuk menjalankan tugasnya tanpa merugikan masyarakat, jika tidak bisa mengelola dan peka terhadap kondisi setidaknya jangan merugikan.
Dan problematikanya adalah disisi lain PJT II mengalirkan air untuk persawahan air Batujaya dan Pakisjaya, namun disisi lain tidak memperhatikan estetika lingkungan kali yang sudah sangat dangkal juga tanpa penahan sisi, sehingga hal yg baik untuk mengaliri air utk areal pertanian menjadi bencana untuk warga sekitar sisi kali karena proses suplai air tersebut, maka dari itu seharusnya sebelum melakukan langkah di lihat dulu estetika dan kondisi kalinya, agar tak ada masyarakat yang dirugikan.
“Kalau sudah begini, rumah warga yang menjadi korban akibat luapan air irigasi, saya berharap pihak PJT II bisa memperbaiki tanggul irigasi yang rendah atau di bangun Tembok Penahan Tanah (TPT).” pungkasnya.
Hasan salah satu warga Desa Karyabakti RT 01 RW 01 Kecamatan Batujaya mengeluhkan, “kami sering kali memperbaiki tanggul yang limpas dan jebol akibat deras nya air.dengan warga setempat, sebab apa bila tanggul jebol dengan deras nya air akan masuk ke pemukiman penduduk dan areal pesawahan dan akan menyebabkan kerusakan bagi tanaman padi kami,” ucap Hasan, keluhnya kepada sorotnews, Rabu malam (18/5/2022).
Masih kata Hasan. “Kami mohon kepada pihak pemerintah agar segera mengambil tindakan, agar segera melakukan normalisasi dan pembangunan Turap atau TPT karena kondisi sungai yang dangkal dan segera mungkin untuk melakukan perbaikan tanggul irigasi yang jebol,” tutupnya
