Sempat Dikira PMK, Dinperpa Pastikan Sapi Kurban Di Mushola Nurul Islam Sehat

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Kejadian tak mengenakan sempat membuat panitia kurban mushola Nurul Islam di Perum Sodomukti, Kota Pekalongan, khawatir dan terancam gagal menyembelih satu di antara 4 sapi lantaran tiba-tiba mengalami kelumpuhan atau sakit tidak bisa berdiri.

Sapi seharga Rp 20 juta yang dibeli dari peternak di Kecamatan Petungktiyono, Kabupaten Pekalongan tersebut terlihat tak banyak bergerak atau hanya bisa rebahan seperti pasrah menunggu ajal.

Ketua Panitia Kurban mushola Nurul Islam, Slamet Mulyo, mengungkapkan saat sapi dibeli dalam keadaan normal dan sehat.

Namun sehari setelah sapi dikirim ke lokasi penyembilahan di halama mushola mendadak seperti mengalami kelumpuhan atau tidak sanggup berdiri.

“Jam dua pagi kondisi sapi sudah seperti itu,” ungkapnya, Minggu (10/7/2022).

Ia mengatakan, panitia sudah berupaya memberikan makan dan membantu berdiri namun tidak lama ambruk lagi.

Karena kejadianya terus berulang akhirnya sapi dibiarkan tergeletak dengan posis kepala tak berubah menempel tanah.

Khawatir sapi terkena Penyakit Mulut Kuku (PMK) akhirnya pihak panitia mengecek beberapa bagian tubuh seperti mulut dan kuku namun tidak menemui hal yang mencurigakan.

“Kami cek mulut sapi tapi tidak ada air liur yang berlebihan, demikian juga dengan kuku yang terlihat normal,” jelasnya.

Karena tidak yakin dengan kondisi sapi tersebut, pihak panitia lalu melaporkanya ke Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) setempat.

Setelah mendapat pemeriksaan dari petugas kesehatan hewan tidak ditemukan indikasi adanya gejala PMK sehingga sapi dinyatakan sehat.

“Pengecekan di beberapa bagian tubuh sapi sepertinya baik-baik saja. Jadi kalau di isitalah sapi mengalami kepengklang,” kata Koordinator Penyuluh Kesehatan Hewan Dinperpa, Wildan Kadir menjelaskan.

Ia menyebut, di pangkal kaki sebelah kiri sapi ada pembengkakan yang dimungkinkan menjadi penyebab sapi mengalami kesulitan berdiri karena sakit.

Petugas pun mengimbau kepada masyarakat bila menemukan adanya hal yang tidak wajar pada hewan ternak maupun hewan kurban sebaiknya melaporkan langsung ke petugas agar bisa segera dilakukan pemeriksaan.

“Kami ada empat tim yang disebar untuk membantu masyarakat bila ada permasalahan di lapangan,” tutupnya.

Pos terkait