Laporan wartawan sorotnews.co.id : Isak Samuel.
RAJA AMPAT, PAPUA BARAT – Sangat disayangkan salah satu resort ternama di Raja Ampat tidak mengetahui wilayah mana yang seharusnya digunakan untuk penggunaan Jet sky.
Pasalnya resort tersebut dengan seenaknya, mengeluarkan semacam iklan untuk mengajak masyarakat datang dan menikmati permainan Jet sky di area Resortnya. Padahal kalau disimak kembali daerah tersebut masuk dalam wilayah konservasi yang notabene, sama sekali tidak dperbolehkan penggunaan Jetsky.
“Dikutip dari Kompas.com sesuai dengan peta konservasi yang diterima dari HPI Raja Ampat, Senin (8/6/2020), meliputi beberapa area di Waisilip, Waigeo Sebelah Barat, dan Kabilol Zona Inti, atau Zona Merah, hanya diperuntukkan untuk kepentingan tertentu seperti penelitian. Ranny Ketua HPI menuturkan, perizinan pun sangat ketat.Kegiatan pariwisata yang tidak boleh dilakukan antara lain adalah scuba diving, snorkeling, kayak, jet ski, dan memancing,” ujar Iriani Tumundo Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)
Ini yang harus diperhatikan oleh pihak terkait agar penggunaan Jetsky tidak boleh masukan dalam daerah konservasi. Mengapa demikian karena akan merusak ekosistem hayati didalam laut.
Apalagi area didepan Korpak Resort beberapa waktu lalu dilakukan transplantasi terumbu karang oleh pihak Polres Raja Ampat yang bekerja sama dengan PT. Gag Nikel.
Ini yang sangat disayangkan kenapa sampai hal ini terjadi.
Ferdi, salah satu masyarakat Raja Ampat, meminta kepada pihak terkait untuk segera melihat hal ini.
“Kami minta kepada pihak-pihak terkait untuk melihat hal ini, jangan dibiarkan berlarut-larut. kasihan juga nanti ekosistem yang terkandung didalam wilayah konservasi bisa hancur,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala BLUD KKPD Raja Ampat, Safri, saat dikonfirmasi media ini mengatakan pihaknya telah memanggil Manager Korpak Resort untuk menghentikan kegiatan wisata Jetsky dan sudah memberikan pemahaman kepada mereka
“Kemarin kami telah memanggil Manager Korpak ke kantor, dan kami sudah jelaskan terkait penggunaan jetsky di daerah Konservasi,” tegas Sarif.