Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Sebanyak 103 Sekolah Dasar (SD) di Kota Pekalongan sudah mengadopsi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kurikulum tersebut diterapkan sejak tahun ajaran 2022/2023.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Unang Suharyogi mengatakan meski IKM sudah diterapkan namun belum menjadi sekolah penggerak.
“Masih wajar, karena memang masih dalam rintisan sebab IKM dan sekolah penggerak merupakan upaya pemerintah mengatasi krisis pembelajaran pasca pandemi,” ujar Unang, Senin (30/1/2023).
Unang menuturkan selain sudah menerapkan IKM terdapat pula materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang artinya semua sudah mulai maju bergerak menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA).
Ia menyebut adanya komitmen yang perlu diapresiasi dari keterbatasan satuan pendidikan yang terus maju menjalankan IKM dan SRA serta melibatkan wali murid.
Unang juga menyinggung bahwa selama ini P5 terkesan hanya menampilkan prakarya tanpa ada penjelasan informasi dari guru pendidik kepada orang tua wali.
“Orang tua siswa banyak yang belum tahu tentang program baru tersebut sehingga saat digelar P5 jangan hanya pamer produk saja kepada orang tua namun harus diberikan penjelasan lengkap,” beber Unang.
Unang memaparkan bahwa di 2023 sudah terdapat 8 sekolah yang direncanakan maju menjadi sekolah penggerak sebagai hasil tindak lanjut IKM dan SRA.
“Dan tahun ini pula kami mulai merencanakan satuan pendidikan aman bencana,” pungkasnya.
