Kisah Mas Al Si Anak Punk, Kini Jadi Akuntan

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Udin. 

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Pernah menjalani kerasnya kehidupan jalanan menjadi pengalaman tersendiri bagi Alfiyan (34) warga Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan dalam menggapai mimpi. Alfian baru saja dinyatakan lulus sekolah profesi akuntan.

“Dulu waktu lulus SMP sempat menjalani hidup di jalanan sebagai anak punk, jauh dari hangatnya keluarga,” ungkap Alfiyan mengawali cerita pada Jum’at (12/5/2023).

Ia mengisahkan hampir tujuh tahun hidup di jalan bersama komunitas anak punk menikmati kebebasan tanpa pernah berpikir masa depan hingga pada satu titik seperti disadarkan bahwa hidup harus berubah.

Berawal dari keinginan membantu ekonomi keluarga dan meraih mimpi untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik akhirnya kehidupan jalanan ditinggalkannya, berganti mengejar mimpi.

“Saya memutuskan untuk mencari penghasilan namun bekal ijazah SMP sangat sulit mencari pekerjaan hingga akhirnya diterima menjadi anak buah kapal,” ujarnya.

Alfiyan menuturkan pekerjaan menjadi anak buah kapal sangatlah keras karena selain harus berlayar selama 50 hari di tengah lautan juga resikonya sangat tinggi.

“Saya hanya bertahan selama tiga tahun untuk mengumpulkan uang agar bisa melanjutkan sekolah,” jelasnya.

Setelah itu, lanjutnya, pekerjaan setelah melaut adalah buruh pabrik teh sambil mengambil kejar paket C untuk bisa medapatkan ijazah SMA.

“Waktu itu saya memutuskan untuk kuliah strata 1 bidang ekonomi jurusan akuntansi dan menjadi mahasiswa tertua di kelas,” tutur anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Mas Al, sapaan karib Alfiyan, mengatakan untuk membiyai kuliah dan membantu keluarganya dengan hasil gaji sebagai buruh pabrik teh.

Setelah lulus kuliah akuntansi, dirinya kembali melanjutkan sekolah profesi akutansi dan berhasil dinyatakan lulus pada 2023. Untuk meneruskan cita-cita menjadi akuntan profesional agar bisa berkontribusi terhadap masyarakat dan negara.

Pos terkait