Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Ratusan pembatik tulis di Kota Pekalongan mengikuti ujian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 2023. Uji SKKNI itu diselenggarakan oleh Pemkot Pekalongan berkolaborasi dengan Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Indistri Kerajinan dan Batik (BBSPJI) Yogyakarta.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan tujuan ujian SKKNI untuk memeriahkan Pekan Batik Nusantara (PBN) 2023 sekaligus menguatkan Kota Pekalongan sebagai sentra atau pusat batik dunia.
“SKKNI ini bisa jadi legalitas atas kompetensi pembatik yang bisa dipakai mencari kerja. SKKNI adalah bentuk pengakuan pemerintah atas keahlian dan kompetensi 110 pembatik yang menjadi peserta,” ujar Walikota, Sabtu (28/10/2023).
Ia menyebut kegiatan serupa juga pernah dilakukan pada 2022 dan akan dirutinkan tiap tahun. Menurut dia pembatik yang menjadi peserta uji SKKNI sudah berpengalaman puluhan tahun dan banyak berpindah juragan sehingga sertifikasi bisa dimanfaatkan sebagai bukti keahlian bila dijadikan syarat kerja.
“Biasanya ada pekerjaan lama tidak cocok lalu keluar. Selanjutnya sertifikasi ini bisa menjadi legalitas mereka sebagai seorang pembatik yang diakui. Alhamdulillah mereka ini sangat antusias,” jelasnya.
Assesor Manajemen Mutu Industri (AMMI) Ahli Utama BBSPJI Yogyakarta, Titik Purwati menambahkan para pembatik tulis atau peserta uji SKKNI akan menerima sertifikat berlogo garuda yang diakui secara nasional.
“Sertifikat yang diperoleh ini berlaku 3 tahun, kemudian setelah itu mereka akan diuji kompetensi lagi,” terang Titik.
Ia menjelaskan dalam uji SKKNI para peserta diminta mempraktekan langsung cara pembuatan batik tulis. Yang ketahuan tidak kompeten maka tidak akan memperoleh sertifikat.