Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) adalah ajang olahraga nasional antar provinsi untuk mahasiswa perguruan tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia. POMNas diadakan setiap 2 tahun sekali. POMNas diselenggarakan pertama kali di Yogyakarta pada tahun 1990.
Pomnas 2023 sendiri akan diselenggarakan di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 12-22 November 2023. Adapun syarat Peserta POMNas XVIII 2023 Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
1. Warga Negara Indonesia yang berstatus. mahasiswa aktif.
2. Mahasiswa terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan tinggi (PDDikti).
3. Berusia 23 tahun, kelahiran maksimal 1 Januari 2000 dan 2000 ke atas.
Adapun ke 2 atlet Sepak Takraw Universitas Haluoleo yakni putra dan putri itu berasal dari Kecamatan Napabalano. 2 atlet tersebut tersebut bernama Gilang Maulana juga Tuyan Plusat Cung.
Gilang Maulana merupakan anak dari pasangan La Ode Halidin, S.Pd.,M.Si dan ibunya bernama Sulwia. Bapak berprofesi sebagai Kepala Sekolah yang juga sebagai pelatih Sepak Takraw Kabupaten Muna dan wasit Sepak Takraw Sulawesi Tenggara sementara sang ibu ber profesi sebagai pengurus rumah tangga. Gilang lahir di Tampo, 27 September 2004. Sedangkan,
Tuyan Plusat Cung adalah anak dari pasangan Alm. Impong dan ibu Wa Paiya. Tuyan lahir dari keluarga yang terbilang tidak mampu/keluarga apa adanya. Impong bapak dari tuyan adalah seorang pekerja di hutan sebagai tukang senso dan ibu hanya sebagai pengurus rumah tangga. Saat berusia 14 tahun Tuyan yang saat itu menduduki kelas 2 SMP harus merasakan sakit yang begitu dalam dimana sang bapak terlebih dulu menghadap yang kuasa Allah SWT.
Kedua atlet (Gilang dan Tuyan) merupakan binaan dari pelatih La Ode Halidin. Sebelum akhirnya mereka berdua melanjutkan karir takraw nya di Provinsi. Namun kedua atlet ini dahulu berbeda lokasi latihan, Gilang fokus berlatih di bawah pimpinan sang bapak sedangkan Tuyan fokus latihan di Kendari tepatnya di Sekolah Khusus Olahraga (SKO). Namun sebelum itu juga Tuyan adalah atlet yang di bina oleh La Ode Halidin.
Kedua atlet asal Kecamatan Napabalano ini terpilih tanpa melalui proses seleksi begitupun dengan teman-temannya yang lain, namun keduanya terpilih karena prestasi mereka di kejuaraan-kejuaraan daerah baik itu di ajang porda maupun kejuaraan-kejuaraan yang dilaksanakan di Sulawesi Tenggara atau tingkat provinsi.
La Ode Halidin yang juga pelatih kedua atlet ini berharap mereka berdua mampu menampilkan yang terbaik dan mempersembahkan juara bagi Sulawesi Tenggara. Beliau juga berpesan agar Gilang dan Tuyan terus menjaga stamina.