Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Kota Pekalongan menguji seratusan sampel makanan dan minuman (takjil) yang dijual menjelang berbuka puasa. Uji sampel takjil tersebut bertujuan untuk memastikan kandungannya aman dikonsumsi oleh masyarakat.
“Uji sampel makanan dan minuman itu rutin dilakukan tiap tahun atau tiap Ramadhan,” ujar Kepala Bidang Sanitarian Muda Dinkes Maysaroh, Rabu (27/3/2024).
Ia mengatakan Dinkes dalam kesempatan sidak sekalligus pengambiln sampel makanan dan minuman menerjunkan empat tim di mana masing-masng tim mengambil 50 sampel.
Adapun sampel yang diambil meliputi makanan dan minuman yang dicurigai mengandung bahan pangan berbahaya seperti bercirikan warna mencolok, tampilan menarik dan hasil temuan pada tahun sebelumnya.
Maysaroh menjelaskan dari 200 sampel yang diuji laboratorium ditemukan lima jenis makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil Rodamin B.
“Kami menemukan sampel makanan yang mengandung boraks terdapat di sempolan, mie kenyol dan kerupuk gendar. Lalu ada lagi beberapa jenis kerupuk warna warni mengandung rodhamin B,” ungkap Maysaroh.
Ia memastikan sampel makanan dan minuman yang positif mengandung bahan berbahaya akan ditelusuri apakah produksi sendiri atau mengambil dari produsen lain atau titipan.
“Kami minta masyarakat jeli dan teliti memilih makanan dan minuman untuk berbuka. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan seperti fisik, kimia dan biologi, termasuk wajib curiga dengan tampilan yang menarik serta mencolok dari sisi warna maupun tekstur yang kenyal dan lain sebagainya,” jelasnya.*