Produksi Mandiri, PT PAL Indonesia Pastikan Kesiapan Fasilitas Kapal Selam

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya. 

JAKARTA – PT PAL Indonesia menandatangani kontrak pembangunan kapal selam bersama mitra strategis global dari Perancis Naval Group pada 28 Maret 2024.

Bacaan Lainnya

Langkah ini menjadi tolak ukur dalam kesiapan fasilitas produksi kapal selam di PT PAL Indonesia.

Rencana pembangunan 2 unit kapal selam ini akan dikerjakan dalam fasilitas kapal selam PT PAL Indonesia, dengan melibatkan engineer Indonesia.

Sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mempunyai kapabilitas dalam membangun dan melakukan MRO Kapal Selam, proyek ini akan menjadi proyek pertahanan unggulan.

Sebab, prosesnya dilakukan sepenuhnya di Indonesia, menjadi penanda langkah penting dalam kemandirian industri pertahanan negara.

Untuk mendukung penguasaan teknologi pertahanan, PT PAL Indonesia menerima tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 1,28 triliun.

Berdasarkan PER-1-MBU-03 2021 Pasal 2 Ayat 2, bahwa peruntukan penambahan PMN digunakan untuk melaksanakan penugasan pemerintah kepada BUMN.

Dana ini akan digunakan untuk melengkapi fasilitas hanggar kapal selam, dalam rangka penguasaan teknologi kapal selam secara whole local production (WLP).

Sebelumnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 tahun 2015, PT PAL Indonesia mendapatkan PMN senilai Rp1,5 triliun melalui APBN 2015 yang ditujukan untuk penyiapan peralatan, fasilitas pembangunan, dan pemeliharaan kapal selam.

Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas PT PAL dari sebelumnya mampu melaksanakan joint section menjadi mampu melaksanakan whole local production.

Maka, selaras dengan tujuan tersebut pemenuhan fasilitas kapal selam pun diperlukan melalui dukungan PMN APBN TA 2021 untuk meningkatkan kemampuan dalam membangun kapal selam.

Adapun berbagai fasilitas tersebut yakni fasilitas Subfactory Workshop yang terdiri dari beberapa bengkel, seperti Glass Reinforced Plastic (GRP) shop untuk membuat material composite pada suatu bagian di kapal selam yang tidak menerima water pressure.

Kemudian, Blasting painting shopuntuk melakukan proses blasting dan painting part part kapal selam dan sejumlah workshop penunjang lainnya.

Selanjutnya, shiplift sebagai fasilitas docking dengan spesifikasi penggunaan teknologi modern yakni electrical motor memiliki kemampuan utama angkat-angkut baik dalam menaikkan maupun menurunkan kapal

Di sisi lain fasilitas ini memiliki peran penting untuk menunjang operasional teknis produksi kapal selam.

Tak kalah penting, saat ini juga akan di bangun Torpedo & Electronic Workshop yang berfungsi untuk melakukan proses pekerjaan yang terkait kelistrikan, elektronika, sistem komunikasi dan senjata kapal selam.

“Kita semua memahami bahwa salah satu aspek penting dalam mencapai kemampuan pembangunan dan penguasaan postur Alusista yang ideal khususnya di sektor pertahanan adalah dengan melalui peningkatan fasilitas, sarana, prasarana yang dimiliki oleh industrinya, sehingga Industri secara konkret dapat memberikan jawaban atas permintaan kebutuhan pemenuhan pertahanan kita”, ujar Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia, Edi Rianto.

Dana PMN tersebut akan mendukung perwujudan Whole Local Production, sesuai dengan visi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, untuk memproduksi Kapal selam 100% buatan Indonesia.

Dengan demikian, PT PAL Indonesia terus berupaya memenuhi kebutuhan alutsista TNI AL

Di samping itu hal ini dapat menjadi multiplier effect terhadap kemajuan indsutri dalam negeri serta mampu meningkatkan kondisi sosial tingkat daerah hingga nasional.

Semakin tinggi total asset kinerja keuangan PT PAL, maka semakin memungkinkan terjadinya multiplier effect terhadap peningkatan angka kesejahteraan dan produktivitas Masyarakat khsususnya di Jawa Timur.*

Pos terkait