Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK.
MANGGARAI TIMUR, NTT – Kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Solar di SPBU Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Manggarai Timur, NTT telah mengakibatkan antrian dan penumpukkan warga serta kendaraan baik roda 2 maupun roda 4.
Kelangkaan BBM ini terjadi sejak Jum’at, 10 Mei 2024 lalu, sehingga warga dan kendaraan kesulitan untuk memperoleh BBM jenis tertentu untuk berbagai keperluannya.
Menurut kesaksian warga, jauh sebelumnya stok BBM jenis Pertalite dan Solar memang sering habis sangat cepat di SPBU Pota. Baru masuk pagi, tidak sampai jam 12 siang sudah habis.
Kondisi ini juga disinyalir warga setempat adanya kendaraan dari luar yang membeli BBM di SPBU Pota dalam jumlah banyak sehingga kebutuhan warga setempat sangat sedikit yang terpenuhi.
Atas keresahan warga akibat kelangkaan BBM ini, Wakil Ketua DPC Demokrat Manggarai Timur, Nurkholis turut bersuara.
Menurutnya, ada yang tidak wajar dari kondisi ini. Ia mempertanyakan kenapa kelangkaan ini hanya terjadi di SPBU Pota saja.
“Aneh, kenapa kelangkaan BBM ini terjadi hanya di Pota saja ?..” Jangan sampai ada hal-hal yang menyimpang dalam penyaluran BBM di SPBU Pota ini. Harus segera diselidiki, apa penyebabnya. Jika terbukti menyimpang, beri sanksi tegas,” ujar Nurkholis.
Dirinya juga mendesak pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk melakukan pengawasan dan pengendalian yang efektif terhadap pengelolaan penyaluran BBM di masyarakat. Karena ini merupakan kebutuhan vital bagi aktivitas ekonomi mayoritas warga. Ujar Caleg Terpilih Partai Demokrat Dapil Sambi Rampas, Congkar, Elar dan Elar Selatan ini.
“SPBU Pota ini, selain kebutuhan transportasi, melayani sebagian besar konsumen Petani dan nelayan. Kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Solar tentu akan berdampak besar terhadap kelangsungan ekonomi mereka. Dimana sektor pertanian dan perikanan kelautan di Sambi Rampas sangat potensial bagi daerah ini,” tambahnya.*