Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) menunjuk Kota Pekalongan sebagai proyek percontohan pembangunan unit Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
Melanjutkan hal tersebut diselenggarakan sosialisasi penerapan bioteknologi HPI untuk meningkatkan gizi dan kecerdasan pada anak di gedung technopark Kota Pekalongan, Selasa (29/5/2024).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sugiyo menyebut peserta dikenalkan produk dari unit HPI sekaligus praktik membuat cemilan berbahan tepung ikan serta memahamkan pentingnya konsumsi ikan laut.
“Kegiatan ini lintas sektoral kita libatkan seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, kader Posyandu, Puskesmas dan UMKM pengolahan karena sasarannya kesehatan dan kecerdasan anak,” katanya.
Menurut Sugiyo kegiatan ini sebagai penguatan daya guna yang bisa memanfaatkan produk dar HPI di mana unitnya akan dibangun sekitar Juni atau Juli 2024. Lokasi pembangunannya ada area technopark.
Nantinya tepung ikan hasil produk HPI direncanakan memiliki kapasitas dua ton tiap bulannya dan akan beroperasi mulai Desember mendatang. Adapun produknya bisa didapatkan di technopark.
“Setelah disosialisasikan masyarakat akan langsung paham kalau semua olahan makanan bisa ditambahkan kandungan ikan atau tepung yang sudah dihidrolist,” terangnya.
Diketahui tingkat konsumsi ikan warga Kota Pekalongan pada 2022 sebanyak 32,7 kilogram perkapita atau lebih rendah dari rata-rata Jawa Tengah yang mencapai 37 kilogram pekapita. Secara nasional konsumsi ikan tembus 55 kilogram perkapita. Ironisnya potensi perikanan Kota Pekalongan salah satu yang terbesar di Indoneisa.
Direktur Bina Mutu Dirjen PDSPKP KKP, Ines Ramaniya menambahkan HPI muncul karena banyaknya ikan non ekonomis pada masa panen atau melimpah yang tidak dimanfaatkan dengan baik karena membutuhkan ruang besar untuk penyimpanan.
“Untuk memberikan nilai tambah maka dibangunlah unit pengolahan ikan yang melalui sistem hidrolist protein. tahun ini segera direalisasikan, salah satunya untuk penanganan stunting yang masih menjadi perhatian pemerintah,” tutupnya.*