Sekap Pasutri Dan 2 Anaknya Selama 3 Hari Di Jakarta Utara Diduga Gegara Utang, Begini Kejadiannya

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Jumhani. 

JAKARTA – Sekeluarga disekap oleh bos perusahaan karena tak bisa membayar utang. Korban bernama Heri dan dua anaknya yang masih di bawah umur disekap di kantor tempat bekerja.

Penyekapan mereka disekap selama tiga hari mulai dari Jumat (08/06/2024) hingga Minggu (09/06/2024).

Terlihat kondisi istri Heri dan dua anaknya yang terlantar di sebuah ruangan.

Di dalam ruangan itu, istri Heri duduk merenung sementara anak laki-lakinya tampak tertidur.

Video itu juga merekam anak perempuan Heri yang terus menangis minta dipulangkan dari tempatnya disekap.

Anak itu menangis di pelukan istri Heri, sambil mengeluh kelaparan.

“Mama, dede mau pulang, laper. Dede mau pulang,” ucap anak korban dalam video yang diterima pada Minggu (09/06/2024).

“Banyak orang kok di sini, nggak usah takut, ada mama,” ucap istri Heri menenangkan putrinya.

Rekan Heri, M. Nurdin mengatakan, dugaan penyekapan ini terjadi sejak Jumat malam (07/06/2024).

Korban yang diketahui bekerja sebagai Sales di perusahaan tersebut awalnya memiliki utang senilai Rp. 150 juta.

Namun, yang bersangkutan tak bisa membayar ketika ditagih oleh perusahaan, sehingga pimpinannya pun menahannya di kantor.

“Pak Heri berjanji akan mengembalikan uang perusahaan tersebut dengan menggadaikan sertifikat (rumah), tapi pada hari yang bersamaan dia tidak boleh kembali,” kata Nurdin saat melapor di Mapolres Metro Jakarta Utara, Minggu malam (09/06/2024).

“Bahkan pihak perusahaan ini menekan untuk dibayar pada saat itu juga, karena beliau kan harus menebus sertifikatnya di bank, jadi dia minta waktu,” katanya lagi.

Sekeluarga disekap oleh bos perusahaan karena tak bisa membayar utang. Korban bernama Heri dan dua anaknya yang masih di bawah umur disekap di kantor tempat bekerja.

Heri disekap sejak Jumat malam, sedangkan istri dan dua anak-anaknya menyusul dijemput oleh oknum tertentu pada Sabtu (08/06/2024) paginya.

Mereka ditelantarkan dalam ruangan Satpam perusahaan tersebut dan belum dilepaskan hingga Minggu malam.

Handphone dan dompet yang bersangkutan juga disita oleh pihak perusahaan selama penyekapan.

Akhirnya, Heri meminjam handphone milik Satpam perusahaan itu untuk merekam kondisinya dan disebar ke Nurdin.

“Minggu malam dapat Informasi terbaru istrinya itu dipukul di depan anak-anak. Semuanya sangat trauma,” kata Nurdin.

Kasus ini pun telah dilaporkan Nurdin ke Polres Metro Jakarta Utara, dan polisi segera menindaklanjuti dengan mendatangi tempat penyekapan.

Tak sampai satu jam kemudian, petugas keluar dari tempat itu namun tanpa membawa petunjuk apapun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *