Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Kasus stunting di Kota Pekalongan sudah menembus angka 28 persen, pada kasus sebelumnya angka tersebut masih 5,1 persen sehingga tidak saja menjadi fokus perhatian pengambil kebijakan setempat, namun juga menjadi pertanyaan.
“Apa yang menjadikan angka stunting ini naik? Apakah sampling sudah merata di empat kecamatan?,” ucap Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid keheranan saat rapat paripurna DPRD, Rabu (11/7/2024).
Ia mengaku kebingunan lantaran salah satu kelurahan di Kota Pekalongan yang paling rentan terhadap kasus stunting justru sudah dinyatakan zero stunting atau kasus tersebut nihil.
Walikota meyakini selama ini pemerintah Kota Pekalongan sudah memiliki komitmen untuk menurunkan angka stanting. Ia pun mempersoalkan apakah program penurunan perlu dilakukan evaluasi.
“Jadi apakah program penurunan angka stunting selama ini sudah dimanfaatkan betul oleh masyarakat,” tanya dia masih keheranan.
Menurut dia adalah hal yang luar biasa kondisi Kelurahan Bandengan yang masih mengalami banjir rob bisa dinyatakan zero stunting namun pada kenyataan terjadi kenaikan angka stunting di Kota Pekalongan.
“Kita sudah mengerahkan bapak asuh stunting, ASN peduli stunting dan program lainnya. Hal-hal yang bisa menjadi percontohan di Bamdengan coba kita terapkan secara masif,” katanya.
Dengan adanya anomali kasus stunting itu dirinya mengaku siap menerima rekomendasi dan evaluasi dari DPRD untuk bisa diterapkan oleh Dinsos P2KB dan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan.
“Jadi rekomendasi atau langkah efektif seperti apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi angka stunting di Kota Pekalongan,” ujarnya.
Ia mengutarakan bahwasannya selama ini ada program cek kesehatan menjelang pernikahan dan sudah berjalan, kemudian juga ada pemeriksaan bagi ibu hamil selama enam kali gratis di puskesmas sudah berjalan.
“Saya sudah menekankan agar masyarakat memanfaatkan fasilitasi tersebut. Jadi rekan pendamping makanan stunting juga harus mengawal betul pemberian asupan atau gizi tambahan untuk anak penderita stunting,” cetusnya.*