Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro.
SURABAYA, JATIM – Dalam enam bulan terakhir realisasi investasi di Surabaya mencapai (triwulan II/2024) diprediksi bakal mengalami peningkatan signifikan. Utamanya investasi di bidang perumahan, perdagangan dan pergudangan, serta telekomunikasi, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) non UMK.
Ada beberapa yang diantaranya, PMDN non UMK yang mendominasi pada triwulan pertama itu adalah bidang transportasi, gudang, dan telekomunikasi, dengan nilai investasi sebesar Rp. 2,068 triliun. Kemudian diikuti bidang perumahan, kawasan industri dan perkantoran, dengan nilai Rp. 1,755 triliun.
Dengan ini Armuji Wakil Wali Kota Surabaya melihat tingginya minat investasi di Kota Surabaya dan geliat usaha dengan mengajak para investor dan pengusaha untuk dapat memprioritaskan tenaga kerja lokal.
“Besar harapan kami bisa untuk mengajak memprioritaskan tenaga kerja lokal, kita semua juga berusaha agar penduduk kita yang usia produktif bisa diasah keterampilannya sehingga mampu bersaing di dunia kerja,” kata Armuji.
“Berbagai cara upaya untuk menekan angka pengangguran dengan berbagai program padat karya. Itu dilakukan dengan memanfaatkan lahan dan aset untuk usaha bersama. Mulai dari mendirikan kafe berkelas dengan semua pekerja adalah warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan membuatkan usaha makanan, potong rambut, cuci motor dan mobil dan usaha lainnya,” terang Armuji.
“Mendirikan pabrik pencetak paving dan hasil produksinya dibeli pemkot untuk pembangunan setiap wilayah,” lanjut Armuji.
“Usaha yang kita lakukan tidak bisa sendirian, kita membutuhkan sumbangsih dari sektor swasta untuk dapat menyerap tenaga kerja dari warga Surabaya, kita sama-sama membangun kota ini dalam berbagai hal,” tutup Armuji.*