Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Saradiva merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan berstandar nasional dengan status akreditasi A yang ada di Kabupaten Muna. Lembaga Saradiva berada di bawah pimpinan Sitti Rosnawia Ogo. Bertempat di Jompi Kelurahan Laende.
Ditemui di ruang kerjanya, owner Saradiva Sitti Rosnawia Ogo menceritakan bahwa lembaga Saradiva berdiri tahun 2010. Lembaga Saradiva berada di bawah binaan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Muna. Saradiva juga lembaga pertama yang ada di Raha Kabupaten Muna sebagai penyelenggara lembaga khursus.
“Tahun 2013 LKP Saradiva dianggap bagus dan output dari LKP Saradiva langsung bisa mandiri, melalui monitoring dari regional 3 Makassar BPPNI (Balai Pengembangan Pendidikan Non formal Indonesia) Saradiva berhasil mendapatkan bantuan sebesar Rp 125.500.000,00 sehingga saat itu Saradiva mulai melengkapi peralatan dimulai dari mesin jahit manual hingga mesin listrik sehingga keterampilan yang dimiliki oleh anak didik dari lembaga Saradiva bisa bersaing di dunia industri,” ungkapnya.
Rosnawia turut berterima kasih kepada Kementerian Pedesaan, “yang dimana saat itu melalui program PNPM sehingga hampir keseluruhan desa yang ada di Muna saat itu bermitra dengan lembaga khursus Saradiva dalam rangka melaksanakan khursus untuk program pemberdayaan masyarakat desa melalui khursus menjahit, kecantikan dan khursus tata boga,” lanjut ungkapnya.
Tahun 2017 lembaga Saradiva ditetapkan menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Nasional tata busana.
Berdirinya lembaga Saradiva sampai dengan saat ini telah banyak mempekerjakan orang lain, pada tahun 2015 sampai dengan sebelum pandemi Covid tahun 2019 Rosnawia telah mempekerjakan 9 orang sebagai instruktur pada lembaga Saradiva.
Pasca pandemi, Saradiva kembali eksist dengan jumlah instruktur 3 orang dan karyawan tidak tetap juga 3 orang. Kondisi tersebut agak menurun dari sebelumnya tentunya hal tersebut bagian dari dampak pandemi kemarin.
Kondisi saat ini perlahan kembali membaik bagi lembaga Saradiva setelah bergabung dengan Rumah BUMN Muna. Pada tahun ini, 2024 lembaga Saradiva telah 2 kali menerima undangan untuk terlibat langsung pada kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna.
Selain itu pula lembaga Saradiva mendapat rekomendasi dari PT Taspen Raha untuk mengikuti etalase bazar online usaha pensiun dan atas motivasi tersebut lembaga Saradiva berhasil kembali eksist setelah down di masa pandemi.
Omset penjualan hasil produksi Saradiva kembali meningkat, Saradiva bisa kembali eksist di pemerintahan meski sudah tidak seperti sebelum pandemi namun saya percaya perlahan Saradiva akan betul-betul kembali eksist, itu semua tentu tidak lepas dari peran Rumah BUMN PLN Muna sebagai endorcement dan pendukung UMKM Kabupaten Muna.
Dirinya turut berterima kasih kepada Sitti Muzdalifah Koordinator Rumah BUMN PLN Muna, mengajak Saradiva agar menjadi UMKM binaan Rumah BUMN PLN Muna. Dan berharap agar Rumah BUMN PLN Muna jangan pernah bosan untuk selalu membina UMKM-UMKM Kabupaten Muna yang lain.*