Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
JAKARTA – Dalam lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah menunjukkan komitmen yang kuat melalui pengembangan talenta atau Sumber Daya Manusia (SDM), di antaranya berfokus pada pengembangan kapasitas dan Kapabilitas SDM, Talenta Perempuan, Talenta Millennial, Keberagaman (Diversity), serta Lingkungan Kerja yang Menghormati (Respectful Workplace). Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Kementerian BUMN untuk mendorong peningkatan SDM yang kompeten dalam mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa pengembangan SDM yang komprehensif menjadi prioritas manajemen dalam menghadapi tantangan industri konstruksi yang semakin kompleks dan kompetitif.
“Perusahaan fokus pada beberapa aspek pengembangan talenta seperti pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan melalui program beasiswa karyawan, pemberdayaan talenta perempuan dan talenta milenial, penerapan prinsip keberagaman, serta menciptakan lingkungan kerja yang saling menghormati dengan core value AKHLAK,” ujar Adjib.
Lebih lanjut Adjib menyampaikan, setelah proses pengembangan dan pemberdayaan tersebut, transformasi mulai terlihat di Hutama Karya seperti peningkatan komposisi talenta Pascasarjana hingga lebih dari 2 kali lipat pada tahun 2023 jika dibanding tahun 2019 yang merupakan hasil kontribusi dari beasiswa yang diberikan Perusahaan. Pada periode yang sama, peningkatan karyawan Perempuan juga meningkat cukup signifikan sebesar lebih dari 50% dibandingkan dengan tahun 2019. Peningkatan data tersebut merupakan akumulasi dari Karyawan Tetap dan Kontrak Hutama Karya.
Selanjutnya, salah satu upaya konkret yang dilakukan Hutama Karya adalah melalui program Srikandi Hutama Karya, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong lebih banyak perempuan berpartisipasi dalam posisi strategis di Perusahaan.
“Saat ini, talenta perempuan telah mengisi beberapa jabatan strategis mulai dari level BOD-2 sebanyak 20%, level BOD-1 di holding perusahaan dan direksi anak perusahaan sebanyak 7,5%, sementara itu Direktur Manajemen Risiko Hutama Karya diisi oleh Perempuan,” ungkap Adjib.
Dalam hal keberagaman, Hutama Karya telah mengimplementasikan kebijakan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) yang memastikan setiap karyawan tanpa memandang gender, latar belakang budaya, atau identitas lainnya, serta memiliki akses yang sama terhadap peluang pengembangan karir.
Selain itu, Hutama Karya juga berfokus pada pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. Setiap tahun, perusahaan menyelenggarakan pelatihan internal dan eksternal yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan soft skills karyawan.
“Investasi dalam pelatihan dan pengembangan merupakan bagian dari strategi kami untuk memastikan bahwa karyawan kami memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di industri yang terus berkembang,” jelas Adjib.
Hutama Karya juga berpartisipasi dalam program sertifikasi profesional dan kemitraan dengan institusi pendidikan terkemuka untuk memberikan karyawan kesempatan belajar yang lebih luas. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga membangun kekuatan kolektif organisasi untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam hal kebijakan Respectful Workplace, Hutama Karya telah menerapkan Kebijakan Berperilaku Menghargai di Tempat Kerja yang melindungi hak-hak karyawan dan mempromosikan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi dan pelecehan. Sebagai upaya preventif dalam menangani insiden atau laporan ketidakpatutan di tempat kerja, perusahaan menyediakan kanal-kanal pelaporan.
Adjib menekankan bahwa budaya kerja yang saling menghormati ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang harmonis tetapi juga mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan karyawan.
“Mekanisme ini memastikan bahwa setiap laporan ditindaklanjuti oleh tim khusus yang bertugas melakukan mediasi dan memberikan sanksi yang adil sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui komite sanksi. Langkah-langkah ini mencerminkan dedikasi Hutama Karya dalam menciptakan dan mempertahankan lingkungan kerja yang adil dan terbuka di mana setiap karyawan merasa dihargai dan diperlakukan sama,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari komitmennya, Hutama Karya juga menjunjung tinggi core values AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Nilai-nilai ini menjadi pedoman dalam setiap aktivitas perusahaan, termasuk dalam menjaga integritas dan kehormatan di lingkungan kerja. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, Hutama Karya memastikan bahwa setiap karyawan berperilaku secara profesional dan bertanggung jawab, serta mendukung terciptanya budaya kerja yang beretika.
Selain itu,
Hutama Karya berkomitmen untuk memastikan inklusivitas yang lebih luas di tempat kerja, termasuk di antaranya memperhatikan dan menghormati kebutuhan karyawan dengan disabilitas. Perusahaan terus berupaya untuk menyediakan fasilitas dan lingkungan kerja yang ramah bagi penyandang disabilitas, serta membuka peluang karir yang setara untuk semua individu tanpa memandang keterbatasan fisik.
Hutama Karya berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi SDM yang inovatif di masa depan dengan menetapkan sejumlah tujuan jangka pendek dan panjang. Tujuan tersebut meliputi peningkatan representasi perempuan dalam posisi manajerial hingga mencapai persentase tertentu, serta peningkatan jumlah jam pelatihan. Selain itu, Hutama Karya juga berkomitmen untuk menyelaraskan inisiatif ini dengan tujuan bisnis jangka panjang, memastikan bahwa semua program mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
“Transformasi SDM yang kami lakukan adalah investasi jangka panjang untuk memastikan bahwa Hutama Karya tetap menjadi pemimpin di industri konstruksi dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.*