Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.
PEKALONGAN, JATENG – Jalan kabupaten di Pekalongan kembali menjadi sorotan publik setelah ditemukan kerusakan pada jalan yang baru saja selesai dikerjakan sekitar tiga bulan lalu. Setelah sebelumnya terjadi di ruas jalan Kemplong-Rowoyoso, kini kerusakan juga ditemukan di Jalan penghubung Tengeng-Rembun, Kecamatan Siwalan, yang terlihat ambrol dan terkelupas.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Pekalongan, M. Faruq, memberikan klarifikasi terkait hal ini. Menurutnya, kerusakan tersebut diduga disebabkan oleh mesin panen padi (combine) yang melewati jalan tersebut. “Itu kelihatan bekasnya,” ujar Faruq saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa (22/10/2024).
Faruq menegaskan bahwa proyek pembangunan jalan tersebut telah selesai sesuai dengan kontrak, dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan.
“Pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan. Minggu depan akan segera diperbaiki karena saat ini mereka belum memiliki alat yang diperlukan,” lanjutnya.
Secara teknis, Faruq menyebut pelebaran jalan dilakukan dengan material LPA (Lapisan Pondasi Atas) dan sirtu. Namun, ia menjelaskan bahwa jalan yang rusak tersebut awalnya merupakan jalan desa yang dipadatkan ulang agar memenuhi standar jalan kabupaten.
“Tidak bisa menyalahkan rekanan, karena sebelumnya ini jalan desa. Padatan jalan desa tidak sama dengan jalan kabupaten, tapi kita tingkatkan menjadi jalan kabupaten,” katanya.
Terkait pemeliharaan, Faruq menambahkan bahwa durasi pemeliharaan bervariasi, tergantung pada kontrak, ada yang enam bulan dan ada yang satu tahun.
“Saya malah bersyukur karena ini menjadi kesempatan untuk menegur dan memperbaiki,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, proyek pembangunan Jalan Raya Tengeng-Rembun ini menelan biaya lebih dari satu miliar rupiah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pekalongan tahun 2024.*