Surabaya Terima Penghargaan di Innovative Government Award/Diskominfo Surabaya

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sanusi. 

SURABAYA, JATIM – Kini kembali Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil meraih peringkat pertama, dalam kategori Kota Terinovatif pada ajang Innovative Government Award (IGA) 2024, di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, pada Kamis (5/12/2024).

Acara ini adalah salah satu Agenda Ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (RI).

Ribka Haluk, Wakil Menteri Dalam Negeri RI, menyerahkan penghargaan prestisius itu kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan.

Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya menyampaikan, “rasa bersyukur dan bangga atas keberhasilan Pemkot Surabaya dalam meraih penghargaan sebagai Kota Terinovatif,” pada ajang IGA 2024.

Menurutnya, hasil kolaborasi dengan semua elemen, antara Pemkot Surabaya bersama masyarakat yang mampu menghadirkan berbagai program yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Eri Cahyadi menyampaikan, “Dengan diraihnya penghargaan ini mampu menjadi motivasi bagi Pemkot Surabaya untuk terus berinovasi. Penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Surabaya. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Eri.

Dalam penjelasan Eri, terdapat dua program unggulan yang menjadi sorotan dalam penilaian IGA tahun ini. Di antaranya, Program Padat Karya yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial, serta Program Klinik Investasi yang mempermudah proses investasi dan meningkatkan daya saing Kota Pahlawan.

“Salah satu nya, Program Padat Karya merupakan salah satu inisiatif unggulan yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja baru,” terangnya.

Di dalam Program Padat Karya ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal dengan melibatkan mereka dalam ke dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.

Dengan demikian, program ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja lokal,” tuturnya.

Program Padat Karya ini telah berhasil melibatkan ribuan warga Surabaya, yaitu dengan memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan kota.

Selain itu, program ini juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan merawat hasil pembangunan, sehingga tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.

Terlihat nyata dari hasil program ini adalah penurunan tingkat pengangguran terbuka di Surabaya menjadi 4,91 persen. Dengan lebih banyak warga yang terlibat dalam kegiatan produktif, angka kemiskinan di Surabaya juga berhasil ditekan hingga mencapai 3,96 persen,” terangnya.

Di sisi lain, Program Klinik Investasi dirancang untuk memfasilitasi dan mempercepat proses investasi di Kota Surabaya.

Program ini menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan bagi para investor, baik lokal maupun asing, yang ingin menanamkan modalnya di Surabaya.

Dengan keberadaan Klinik Investasi, para investor mendapatkan kemudahan akses informasi, perizinan, serta dukungan teknis yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka di kota ini,” terangnya.

Keberhasilan ini menjadi motivasi Pemkot Surabaya untuk menjawab kebutuhan kesejahteraan masyarakat di Kota Pahlawan,” tutupnya.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *