Gencatan Senjata Disepakati, Akhiri Konflik Israel dan Hamas

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Heri Gunawan. 

GAZA, PALESTINA – Setelah lebih dari 460 hari dilanda konflik, Israel dan Hamas akhirnya menyepakati gencatan senjata yang dimediasi oleh Perdana Menteri Qatar, Syekh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada Ahad, 19 Januari 2025.

Kesepakatan tersebut mencakup penghentian serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza dan pembebasan tahanan dari kedua belah pihak. Hamas berkomitmen untuk membebaskan 33 sandera, sementara Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina yang telah ditahan sejak Oktober 2023.

Dalam pernyataannya, PM Qatar menjelaskan bahwa kesepakatan ini juga akan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

“Perundingan ini tidak berhenti di sini. Kami terus bekerja agar lebih banyak poin kesepakatan dapat dicapai,” ungkapnya.

Dilansir dari Al Jazeera, tahap pertama gencatan senjata akan berlangsung selama enam pekan. Israel diminta untuk menarik pasukan militernya dari pusat-pusat kota di Jalur Gaza ke radius 700 meter dari perbatasan. Selain itu, Israel wajib membuka perlintasan Rafah—jalur utama yang menghubungkan Gaza dengan Mesir—untuk memungkinkan warga Palestina mendapatkan perawatan medis di luar negeri.

Israel juga diharuskan mengurangi kehadiran militer di Koridor Philadelphia, jalur sempit di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Berdasarkan kesepakatan, pasukan Israel harus sepenuhnya meninggalkan area tersebut dalam 50 hari sejak gencatan senjata dimulai.

Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan dan membuka jalan bagi perundingan lebih lanjut yang dapat membawa perdamaian di wilayah tersebut.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *