Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Sosialisasi pengembangan tenun motif layang-layang Liangkabori yang di gelar di warung kopi (warkop) Liangkabori Ekraf tepatnya di taman kota bypass Raha, Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, Rumah BUMN PLN Muna mengajak Branch Manager Bank Mandiri, Dinas Perindag Muna, Camat Lohia, dan Pemerintah Desa Liangkabori. Sosialisasi tersebut di tuntun ibu desa Liangkabori sebagai master of ceremony (MC).
Camat Lohia Ardi Ramadhan, SP yang dipercayakan untuk membuka secara resmi kegiatan sosialisasi tersebut akui sangat mendukung program yang dicanangkan oleh Rumah BUMN PLN Muna di bawah koordinator Sitti Muzdalifah, SE.
“Program pengembangan tenun motif layang-layang akan sangat berdampak baik bagi pengembangan ekonomi masyarakat Desa Liangkabori dan juga bisa membawa nama Desa Liangkabori bisa lebih dikenal melalui produksi tenun nya,” ujarnya.
“Jika selama ini masyarakat Desa Liangkabori menenun hanya untuk penampung tenun yang berada di luar Desa Liangkabori yang kemudian membesarkan nama desa penampung tersebut, maka masyarakat Liangkabori harus merubah cara berfikir itu dan masyarakat Desa Liangkabori harus menenun hanya untuk penampung dalam desanya sendiri,” tegas Camat Lohia.
Ditempat yang sama Branch Manager Bank Mandiri Irfan Dwiputra sangat antusias dengan program pengembangan UMKM dari rumah BUMN PLN Muna.
“Bank Mandiri akan membantu memudahkan program pengembangan UMKM ini dalam hal kerja sama pemberian modal pinjaman bagi UMKM sesuai dengan amanat yang di usung oleh presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menumbuh kembangkan UMKM demi perbaikan ekonomi kerakyatan melalui BUMDes,” Jelasnya.
Kepala Desa Liangkabori Farlin, SH berterima kasih kepada koordinator Rumah BUMN PLN Muna Sitti Muzdalifah, SE yang selalu mendukung produk tenun motif layang-layang UMKM Desa Liangkabori dimulai dari pemberian label hingga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Sosialisasi pengembangan tenun motif layang-layang Liangkabori yang dilaksanakan oleh Rumah BUMN PLN Muna tentunya menjadi semangat bagi masyarakat Desa Liangkabori untuk terus berkreasi dan tentunya kami dari pemerintah Desa Liangkabori agar kemudian bisa terus membangun ekonomi masyarakat di desa kami,” ungkapnya.
Farlin menambahkan bahwa untuk terus meningkatkan semangat dan kualitas kerja para penenun Liangkabori, dirinya akan memperbanyak event lomba bagi masyarakat penenun Liangkabori termasuk pada perayaan ulang tahunnya sendiri yakni 17 Agustus nanti dirinya akan mengadakan lomba menenun bagi masyarakat Desa Liangkabori dengan kategori penilaian motif layang-layang siapa yang tercepat dan banyak hasil tenun nya akan mendapatkan juara 1.
“Peran BUMDes bersama Pemerintah Desa akan lebih aktif bagi UMKM tenun Desa Liangkabori dan seluruh hasil tenun masyarakat akan di kelola oleh BUMDes yang kemudian tenun- tenun masyarakat akan dihargai 5 juta perbulan untuk perorangan,” tegasnya.
Sitti Muzdalifah, SE, Koordinator Rumah BUMN PLN Muna berterima kasih kepada seluruh instrumen pemerintahan serta dukungan Branch Manager Bank Mandiri yang terlibat dalam sosialisasi pengembangan tenun motif layang-layang Liangkabori.
“Sosialisasi pengembangan tenun motif layang-layang Liangkabori ini baru langkah awal dan sesuai dengan permintaan dari beberapa instrumen yang terlibat pada kegiatan sosialisasi ini akan terus berlanjut dan nanti akan diadakan pelatihan langsung bagi UMKM tenun layang-layang Liangkabori yang akan dipimpin langsung oleh Ketua PKK Kabupaten Muna yakni ibu PLT Bupati Muna bersama Dinas Koperasi dan Dinas Perindag Muna,” tegasnya.
“Harapan saya sebagai Koordinator Rumah BUMN PLN Muna pembina UMKM Desa Liangkabori bersama Kepala Desa nya tenun motif layang-layang Liangkabori lebih dikenal oleh banyak orang dan UMKM Desa Liangkabori bisa go publik, go global dan go modern,” harapnya.**