Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Pergerakan Pemuda Pelajar Mahasiswa (AP2M) di pelabuhan penyeberangan ferry Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna berlangsung alot. Satuan Kepolisian Polsek Tampo melakukan pengamanan pada berjalan nya aksi demonstrasi yang dilaksanakan Sabtu, 29 Maret 2025.
Dalam aksi demonstrasi tersebut kelompok pemuda dan mahasiswa dari lembaga AP2M menyinggung tentang perawatan dan perbaikan pelabuhan penyeberangan ferry Tampo yang tidak pernah dilakukan.
Menanggapi pernyataan dari para demonstran, Kepala Pelabuhan Penyeberangan Ferry Tampo mengungkapkan bahwa terkait tuntutan masa aksi yakni terkait perbaikan dan perawatan pelabuhan itu sebenarnya sudah ada dari Dinas Perhubungan Provinsi Sultra namun dirinya juga belum tau kapan akan dilakukan.
“Untuk perbaikan pelabuhan penyeberangan ferry Tampo melalui Dinas Perhubungan Provinsi Sultra memang ada namun saya sendiri juga belum tau kapan, dikarenakan saya tidak diberikan pagu anggaran agar bisa menjadi pegangan,” Jelasnya.
“Kepala Pelabuhan Penyeberangan Ferry Tampo sangat mendukung dengan adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pemuda-pemuda Kecamatan Napabalano. Iya sendiri merasa terbantu agar kemudian Dinas Perhubungan Provinsi bisa segera mengambil tindakan untuk melakukan pembangunan,” tambahnya.
Namun pada saat berjalan nya aksi demonstrasi, salah seorang pendemo dikagetkan dengan seorang warga pelabuhan melakukan tindakan kekerasan kepada seorang masa aksi.
Tidak terima diberlakukan kasar oleh seorang warga pelabuhan, sontak masa aksi langsung bubar dan bergegas menuju Polsek Tampo guna memasukkan laporan terkait tindakan kekerasan yang dialami oleh seorang masa aksi.
Penerima laporan KA SPKT Bripka La Ode Harmanto melalui Briptu Fajarlin Sabtu, 29 Maret 2025 membenarkan bahwa telah menerima laporan dari masa aksi yang mengalami tindakan kekerasan yakni nama Muhammad Iswandi Effendi terkait tindakan kekerasan yang dilakukan oleh warga pelabuhan inisial N terhadap masa aksi.
Berdasarkan keterangan dari Iswandi yang akrab disapa Wandi tindakan kekerasan tersebut dilakukan pada saat dirinya sedang melakukan siaran langsung TikTok saat temannya sedang berorasi. Wandi menerima tindakan kekerasan dari seseorang bernama N yang mengenai tangan hingga pundak sampai mengakibatkan handphone (hp) miliknya terjatuh dan mengalami kerusakan (pecah) pada layar hpnya.
Manenggapi laporan dari Iswandi, Kapolsek Tampo Iptu Fajar Hidayat, SE.,MM menegaskan bahwa terkait laporan yang diajukan oleh Muhammad Iswandi Effendi atas tindakan kekerasan yang dialami nya, pihak Polsek Tampo segera melakukan panggilan kepada terlapor.
Sementara itu Kepala Pelabuhan Penyeberangan Ferry Tampo mengaku tidak mengetahui tindakan kekerasan tersebut karena dirinya tidak pernah memberikan perintah bagi siapapun untuk menghalangi aksi demonstrasi. Iya sangat menyayangkan sikap arogansi tersebut.**