Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK.
MANGGARAI, NTT – Kondisi memperihatinkan nampak pada rumah milik ibu Selviana Mamas yang terletak di Kampung Barat tando, Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rumah yang terletak dekat Destinasi Wisata “Lodok” ini sudah tidak layak dihuni. Namun tidak demikian dengan kenyataan yang dialami oleh ibu Selviana Mamas beserta tiga orang anaknya. Mereka tetap menghuni rumah ini walaupun denggan berbagai keterbatasan yang ada.
Pantauan media ini dilokasi pada Minggu 28 April 2025, terlihat kondisi rumah reot ini sungguh memprihatinkan dan sudah tidak layak untuk dihuni. Kondisinya juga nyaris Rubuh.
Dibutuhkan penanganan yang cepat sehingga akibat terburuk bisa diatasi. Karena kalau ini terus dibiarkan kuatirnya rumah ini akan rubuh.
Kalau musim hujan beserta angin, air masuk kedalam rumah. Karena atapnya bocor, sementara dinding rumah ini terbuat dari bambu serta sing-sing bekas yang dipungut dari berbagai tempat.
Ibu Seviana menyampaikan harapanya agar mereka segera mendapat bantuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain yang peduli dengan kondisi mereka saat ini.
Lanjut ibu Selviana, Rumah kami ini sudah berkali-kali disurvei oleh pemerintah desa Meler, namun sampai saat ini belum juga mendapat bantuan seperti dijanjikan, katanya.
“Begitupun dengan kedua anak saya yang duduk dibangku SMA kelas satu (1) dan SD kelas lima (5) mereka juga tidak pernah mendapat bantuan biaya pendidikan dari pemerintah,” ungkapnya.
“Anak saya yang masih kecil juga belum pernah mendapat bantuan. Pernah dia diperiksa dan dinyatakan bahwa anak saya kategori Stunting. Namun sampai saat ini dia belum mendapat bantuan padahal anak-anak yang lain di Desa Meler ini mendapat bantuan,” benernya.
“Saya pernah mendapat bantuan yaitu berupa beras 10 kg itupun tiga bulan sekali. Kalau untuk bantuan yang lain tidak pernah dapat,” tutur ibu Selviana Mamas dengan wajah sedih.
Untuk diketahui ibu Selviana Mamas ini sekarang menghidupi sendiri ketiga anaknya, karena suaminya telah meninggalkan mereka semua menuju kekampung asalnya di pulau Timor.**