Laporan wartawan sorotnews.co.id : Asep Suebu.
SORONG SELATAN, PBD – Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, meminta Kapolres Sorong Selatan untuk bertindak tegas dan transparan dalam menangani kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi terhadap tiga pemuda asal Wersar, Selasa (13/5).
Insiden tersebut terjadi di depan Indomaret Pasar Kajase, di mana tiga pemuda dilaporkan menjadi korban pemukulan oleh sejumlah anggota Polres Sorong Selatan. Tindakan kekerasan itu memicu keprihatinan dan kemarahan dari berbagai pihak, khususnya dari masyarakat adat setempat.
Ketua DAP Wilayah III Doberay menegaskan bahwa dalam semangat penegakan hukum dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, proses penindakan disiplin terhadap oknum anggota kepolisian harus dilakukan secara terbuka dan dilaporkan kepada publik melalui media.
“Kami meminta kepada Kapolres Sorong Selatan agar bertindak transparan. Proses penindakan terhadap oknum polisi yang melakukan kekerasan terhadap anak-anak kami harus diumumkan secara terbuka. Masyarakat berhak tahu bagaimana penegakan hukum dilakukan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tindakan kekerasan oleh aparat tidak hanya mencederai para korban, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
DAP Wilayah III Doberay mendesak agar para pelaku diberi sanksi yang setimpal dan proses hukum berjalan sesuai prosedur. Selain itu, mereka meminta agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta pihak kepolisian untuk mengedepankan pendekatan humanis dan profesional dalam bertugas, terutama di wilayah-wilayah adat.
Kasus ini kini menjadi perhatian masyarakat luas, dan diharapkan menjadi momentum perbaikan internal di tubuh kepolisian serta wujud penghormatan terhadap masyarakat adat dan warga sipil secara umum.