IHC Kantongi Rating idAA/Stable dari Pefindo, Siap Perkuat Strategi Keuangan dan Ekspansi Global

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya. 

JAKARTA – PT Pertamina Bina Medika IHC (IHC), Holding Rumah Sakit BUMN di bawah naungan PT Pertamina (Persero), meraih peringkat kredit idAA dengan Outlook Stable dari lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Capaian ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kredibilitas korporasi sekaligus membuka akses strategis terhadap pendanaan dengan biaya yang lebih kompetitif.

Peringkat kredit atau credit rating merupakan opini independen yang mencerminkan kemampuan dan kemauan suatu entitas untuk memenuhi kewajiban keuangannya secara penuh dan tepat waktu. Peringkat idAA mencerminkan profil keuangan dan bisnis yang sangat kuat, hanya satu tingkat di bawah peringkat tertinggi, sementara Outlook Stable menunjukkan prospek kinerja keuangan yang tetap solid dalam jangka pendek hingga menengah.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko IHC, Alvin Christian, menyambut positif penilaian ini. Ia menyebut peringkat tersebut sebagai validasi atas transformasi keuangan yang tengah dijalankan perusahaan.

“Peringkat ini menunjukkan fundamental bisnis dan keuangan IHC yang kokoh, serta kepercayaan eksternal terhadap tata kelola dan mitigasi risiko keuangan yang kami lakukan secara prudent. Hal ini menjadi modal strategis bagi kami untuk memperluas pembiayaan guna mendukung ekspansi layanan kesehatan berkualitas di seluruh Indonesia,” jelas Alvin.

Menurutnya, langkah memperoleh credit rating merupakan bagian integral dari peta jalan (roadmap) transformasi keuangan IHC untuk membangun struktur keuangan yang lebih kuat, sehat, dan berkelanjutan.

Langkah ini juga sejalan dengan regulasi Kementerian BUMN, khususnya Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan. Penilaian ini mendukung implementasi sistem manajemen kinerja yang berlaku di lingkungan Pertamina Group.

Proses penilaian oleh Pefindo meliputi pengisian kuesioner, kunjungan lapangan ke rumah sakit dengan perkembangan investasi strategis, serta presentasi menyeluruh oleh jajaran senior manajemen IHC. Penilaian dilakukan melalui pendekatan top-down—dimulai dari tinjauan makroekonomi dan sektor industri, hingga evaluasi risiko industri, risiko bisnis, dan kondisi keuangan perusahaan.

Dalam keterangannya, Pefindo menilai bahwa kemampuan IHC dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjang berada pada level yang sangat tinggi, dengan selisih tipis dari peringkat tertinggi yang dapat diberikan.

Ke depan, IHC menargetkan penguatan fundamental bisnis melalui peningkatan EBITDA yang stabil, efisiensi operasional, dan perbaikan profil keuangan. Perusahaan juga akan terus memperluas jangkauan layanan, meningkatkan daya saing di industri kesehatan nasional, dan menyiapkan langkah ekspansi untuk menjangkau pasar internasional.

“Dengan peringkat ini, kami optimistis melangkah ke tahap berikutnya dalam transformasi IHC menjadi penyedia layanan kesehatan unggulan berskala global,” tutup Alvin.**

Pos terkait