Laporan wartawan sorotnews.co.id : Ade Kristianto.
JAKARTA – Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menunjukkan komitmennya dalam memberantas kejahatan jalanan dan aksi premanisme melalui Operasi Berantas Jaya 2025. Dalam operasi terbaru yang digelar di kawasan Rusunami City Garden, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (21/5), aparat berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) di lahan parkir.
Operasi tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang mengaku resah atas aksi pemalakan dan intimidasi yang sudah berlangsung bertahun-tahun di lahan milik PT Reka Rumanda Agung Abadi.
Kanit 1 Subnit Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kompol Ipik Gandamanah, mengatakan pihaknya bertindak tegas atas dasar laporan masyarakat dan hasil penyelidikan yang mengarah pada aktivitas ilegal tersebut.
“Polda Metro Jaya menegaskan tidak ada toleransi terhadap segala bentuk premanisme. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan praktik serupa di lingkungan mereka,” ujar Kompol Ipik dalam keterangannya.
Selain sembilan pelaku yang diamankan di lapangan, polisi juga menciduk seorang pria yang diduga menjadi koordinator pungli. Oknum tersebut mengklaim sebagai ketua paguyuban warga, namun tidak memiliki dasar hukum yang sah untuk mengelola lahan parkir. Bersama pelaku, turut diamankan sejumlah orang yang mengaku sebagai petugas keamanan tanpa legalitas.
Menurut Kompol Ipik, dalih paguyuban kerap dijadikan tameng untuk menguasai fasilitas umum secara ilegal. “Tindakan ini menyalahgunakan kepercayaan publik dan merugikan warga. Penertiban seperti ini akan terus dilakukan di titik-titik rawan lainnya,” tambahnya.
Warga sekitar menyambut baik langkah cepat dan tegas aparat kepolisian. Mereka mengaku telah lama merasa tidak nyaman akibat tekanan dan pungutan yang dipaksakan oleh kelompok tersebut.
Operasi Berantas Jaya 2025 menjadi bukti nyata keseriusan Polda Metro Jaya dalam menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan bebas dari aksi premanisme. Operasi serupa akan terus digelar secara berkelanjutan di berbagai wilayah yang terindikasi marak kejahatan jalanan.**