Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat fondasi perekonomian nasional dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp4,6 triliun kepada lebih dari 20.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga pertengahan tahun 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi BNI dalam mendukung sektor UMKM yang selama ini dikenal sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan pemulihan ekonomi global.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan konsistensi perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan secara inklusif, terutama bagi pelaku usaha di segmen mikro dan kecil.
“Kami terus berupaya memperluas jangkauan pembiayaan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Ini adalah bentuk nyata kehadiran BNI dalam mendampingi pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).
Tahun ini, BNI mendapat alokasi KUR sebesar Rp17 triliun dari pemerintah. Hingga pertengahan tahun, perseroan telah merealisasikan sekitar 27% dari total target tersebut, dan tetap optimistis akan memenuhi target hingga akhir tahun.
Salah satu tantangan utama dalam penyaluran KUR adalah menjangkau segmen “new to bank”, yakni pelaku usaha yang belum pernah tersentuh layanan perbankan formal. Untuk mengatasi hal ini, BNI memaksimalkan peran jaringan Agen Laku Pandai sebagai perpanjangan tangan bank di wilayah-wilayah pelosok yang minim akses perbankan.
Melalui pendekatan ini, BNI tidak hanya mendorong inklusi keuangan, tetapi juga memberikan literasi finansial dasar kepada pelaku UMKM agar mereka mampu mengelola pembiayaan secara bijak dan produktif.
BNI memprioritaskan penyaluran KUR pada sektor-sektor produktif seperti perdagangan, jasa, pertanian, industri, dan perikanan, yang dinilai memiliki dampak ekonomi langsung bagi masyarakat dan berperan penting dalam ketahanan ekonomi nasional.
Tak hanya itu, BNI juga menerapkan pendekatan berbasis rantai pasok (value chain) dalam membangun ekosistem pembiayaan yang berkelanjutan. Bank pelat merah ini aktif menyasar UMKM unggulan dengan potensi pertumbuhan tinggi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk kawasan terpencil dan luar Jawa.
“Kami tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan nasabah. BNI hadir sebagai mitra strategis yang memahami kebutuhan UMKM dan menyediakan solusi pembiayaan yang tepat dan berkelanjutan,” jelas Okki.
Dengan dukungan infrastruktur digital yang kuat, BNI terus memperkuat layanan berbasis teknologi untuk mempermudah akses pembiayaan. Selain itu, BNI juga aktif memberikan pendampingan bisnis, pelatihan kewirausahaan, serta akses pasar bagi pelaku UMKM, guna memperkuat daya saing mereka.
“Kami percaya bahwa UMKM adalah motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, BNI akan terus hadir sebagai bagian dari solusi, bukan hanya melalui pembiayaan, tetapi juga dalam mendampingi perjalanan usaha mereka,” tegasnya.
Langkah agresif BNI dalam mendorong pembiayaan UMKM menjadi sinyal positif bagi percepatan pemulihan dan penguatan ekonomi nasional, terutama di tengah ketidakpastian global yang masih berlangsung. Dengan penyaluran KUR yang terarah dan strategis, BNI membuktikan perannya sebagai agen pembangunan yang mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.**