Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi yang terus berkembang, warga Desa Bontu-Bontu, Kecamatan Towea, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih hidup dalam kegelapan. Selama lebih dari 80 tahun sejak Indonesia merdeka, desa ini belum pernah menikmati aliran listrik secara permanen.
Dalam wawancara Sorot News bersama sejumlah warga, mereka mengungkapkan keluh kesah yang telah lama dipendam. Ketika malam tiba, gelap gulita masih menjadi rutinitas sehari-hari, tanpa penerangan yang layak seperti di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
“Selama kurang lebih 80 tahun Indonesia merdeka, kami di Desa Bontu-Bontu tidak pernah merasakan bagaimana rasanya hidup dalam suasana terang di malam hari,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (20/6/2025).
Warga pun mempertanyakan klaim kemajuan pembangunan nasional yang ditandai dengan pemanfaatan listrik di hampir semua aspek kehidupan.
“Benarkah Indonesia sudah hidup di zaman modern, di mana semua kebutuhan dilakukan dengan listrik? Sementara kami masih seperti hidup di masa penjajahan,” keluhnya.
Lebih dari sekadar penerangan, warga juga mencemaskan dampak jangka panjang terhadap generasi muda di desa tersebut. Mereka berharap anak-anak di Desa Bontu-Bontu bisa tumbuh dalam lingkungan yang mendukung akses terhadap pendidikan dan teknologi, sama seperti anak-anak di wilayah lain.
“Kami ingin anak-anak kami memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Tapi bagaimana bisa bersaing secara keilmuan jika sampai hari ini listrik saja belum hadir di desa kami?,” ujar warga lainnya.
Desa Bontu-Bontu sendiri merupakan salah satu wilayah kepulauan di Kecamatan Towea yang selama ini diketahui masih mengalami keterbatasan infrastruktur dasar, termasuk akses listrik.
Menyikapi kondisi tersebut, masyarakat dengan suara bulat berharap agar Pemerintah Kabupaten Muna segera turun tangan dan memberikan solusi nyata. Mereka menuntut keadilan pembangunan agar desa mereka tidak terus-menerus tertinggal.
“Kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Muna benar-benar hadir dan membawa perubahan. Kami ingin merasakan hidup dalam suasana merdeka, setara dengan desa-desa lain di Kabupaten Muna yang sudah menikmati listrik setiap hari,” tutup warga dengan penuh harap.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Muna terkait keluhan warga Desa Bontu-Bontu tersebut.**