Laporan wartawan sorotnews.co.id : Hs. Asmor.
KOTA BEKASI, JABAR — Salah satu gedung di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, tampak mengalami keretakan serius yang diduga akan mengancam keselamatan pasien dan pengunjung. Kerusakan terparah terletak pada bangunan di kawasan Pasar Proyek, tepatnya di seberang Gedung E. Anehnya, kerusakan ini belum juga diperbaiki meskipun Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan anggaran miliaran rupiah setiap tahunnya untuk pemeliharaan rumah sakit.
Ketua LSM Forkorindo, Herman Sugianto, kepada Sorot News pada Kamis (26/6/2025) menyatakan bahwa kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan dan diduga mengancam keselamatan pasien maupun masyarakat yang datang ke rumah sakit.
“Keretakan ini bukan retak biasa, tapi sangat membahayakan. Anehnya, bagian pemeliharaan gedung tidak memberikan perhatian serius. Yang lebih penting justru laporan keuangan, bukan keselamatan publik,” tegas Herman.
Menurut Herman, RSUD sebagai fasilitas layanan kesehatan seharusnya mendapatkan prioritas tertinggi dalam perawatan dan pengawasan struktural, terutama dengan adanya anggaran rutin yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi.
Berdasarkan data yang dihimpun Sorot News dari situs resmi Pemerintah Kota Bekasi dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, terlihat dan tercatat bahwa:
Pada Tahun Anggaran 2023, RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid mendapatkan alokasi sebesar Rp 8,4 miliar untuk kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi gedung serta peralatan medis.
Untuk Tahun 2024, anggaran tersebut meningkat menjadi Rp 9,1 miliar, yang mencakup renovasi gedung, penguatan struktur, serta pemeliharaan peralatan infrastruktur dan utilitas rumah sakit.
Sementara untuk Tahun 2025, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan kembali mengajukan pagu indikatif sebesar Rp 10,2 miliar, yan sebagian besar diperuntukkan bagi peningkatan mutu sarana dan prasarana RSUD.
Namun, kondisi bangunan yang rusak berat tersebut menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas dan transparansi penggunaan anggaran.
Investigasi (Redaksi) Sorot News dalam waktu dekat akan segera mengirimkan permintaan konfirmasi dan klarifikasi kepada manajemen RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi terkait kerusakan gedung dan anggaran biaya pemeliharaan nya.
LSM Forkorindo mendesak Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD setempat untuk melakukan audit menyeluruh serta investigasi independen terhadap realisasi anggaran pemeliharaan rumah sakit.
“Kami akan menyurati Inspektorat dan meminta keterlibatan BPK agar ada kejelasan. Jangan sampai keselamatan masyarakat dikorbankan demi permainan anggaran,” ujar Herman.
Masyarakat kini menanti langkah tegas dari Pemerintah Kota Bekasi untuk menjawab keresahan publik. Transparansi, akuntabilitas, dan kepedulian terhadap fasilitas publik mutlak diperlukan agar tak muncul kembali tragedi akibat kelalaian struktural.**