Rusia Bela Iran, Kecam Serangan AS dan Israel: “Ini Ancaman Serius bagi Stabilitas Global”

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim Red. 

MOSKOW, RUSIA – Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat setelah serangan udara Amerika Serikat dan Israel menghantam tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Jumat (21/6/2025). Merespons hal tersebut, Rusia secara terbuka menyatakan dukungan penuh terhadap Iran dan mengecam keras tindakan militer yang dinilai dapat memicu kekacauan global.

Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov, dalam percakapan via sambungan telepon dengan Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, menyebut serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan sebagai “agresi tanpa alasan yang sah.”

Belousov menegaskan bahwa tuduhan terhadap program nuklir Iran hanyalah dalih untuk merusak stabilitas kawasan. Ia juga menyampaikan keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa, termasuk warga sipil dan personel militer Iran, serta memperingatkan dampak luas terhadap keamanan internasional.

“Rusia berdiri bersama rakyat dan pemerintah Iran dalam menghadapi agresi ini. Kami akan terus memantau situasi dengan cermat dan siap memberikan dukungan strategis jika dibutuhkan,” tegas Belousov dalam pernyataan resminya.

Dari pihak Iran, Brigjen Nasirzadeh menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerah pada tekanan eksternal. Ia menyatakan bahwa Iran akan membalas setiap bentuk agresi dengan kekuatan penuh dan menyerukan penguatan kerja sama strategis dengan Rusia.

“Kami tidak akan tunduk pada perdamaian yang dipaksakan. Iran dan Rusia harus bersatu melawan dominasi sepihak dan membangun tatanan dunia yang adil,” ujar Nasirzadeh.

Sikap tegas ini sejalan dengan pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menolak segala bentuk kompromi di bawah tekanan asing. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pernyataannya menyebut bahwa tindakan militer AS telah membawa dunia ke ambang krisis global.

Tak berselang lama setelah serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi melakukan kunjungan mendadak ke Moskow. Dalam pertemuan dengan Presiden Putin, keduanya membahas koordinasi lebih lanjut dalam menghadapi eskalasi di kawasan.

“Tindakan AS adalah bentuk agresi yang tidak dapat dibenarkan. Rusia akan tetap berada di sisi Iran dalam mempertahankan kedaulatan dan hak atas pengembangan teknologi sipil,” tegas Putin.

Araghchi menyambut baik dukungan Rusia dan menyebut Moskow sebagai “mitra strategis yang berdiri di sisi yang benar dari sejarah.”

Aliansi Rusia-Iran kini memasuki babak baru dalam diplomasi global, seiring meningkatnya tekanan dari blok Barat yang menganggap Iran sebagai ancaman regional. Namun, baik Moskow maupun Teheran tampaknya semakin solid dalam membentuk poros tandingan untuk menjaga kepentingan mereka di tengah gejolak geopolitik yang terus berkembang.**

Pos terkait