Laporan wartawan sorotnews.co.id: Rusdin.
KAB. TANGERANG, BANTEN – Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Intelektual Muda Pembela Rakyat (BIMPAR) memperingati hari jadinya yang ke-5 pada Minggu, 29 Juni 2026. Peringatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat silaturahmi, memperkuat barisan perjuangan rakyat, sekaligus merefleksikan kiprah organisasi dalam lima tahun terakhir.
Didirikan pada 29 Juni 2020, LSM BIMPAR dikenal aktif dalam mengadvokasi hak-hak masyarakat kecil, serta tampil sebagai kekuatan moral dan kritis dalam dinamika sosial-politik di tanah air. Dalam usianya yang memasuki setengah dekade, BIMPAR mengusung tema: “Mempererat Silaturahmi, Memperkuat Barisan Perjuangan Rakyat.”
Ketua Umum LSM BIMPAR, Muhammad Kadfi, S.Sos., S.H., M.M., menegaskan bahwa usia lima tahun bukan sekadar selebrasi, tetapi juga ajang evaluasi sekaligus penguatan arah gerakan organisasi ke depan.
“Selama lima tahun ini, kami konsisten berada di barisan masyarakat bawah. BIMPAR telah terlibat aktif dalam mengawal berbagai isu rakyat — mulai dari pendidikan, lingkungan, ketenagakerjaan, hingga pengawasan terhadap kebijakan publik. Kami hadir untuk menekan pemerintah agar tidak melupakan amanat konstitusi: berpihak kepada rakyat kecil,” ujar Kadfi.
Perayaan ulang tahun ke-5 ini diisi dengan kegiatan santunan sosial, konsolidasi internal organisasi, serta dialog reflektif yang melibatkan anggota dan elemen masyarakat sipil. Kegiatan ini dirancang bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga bentuk nyata pengabdian dan keterlibatan sosial di tengah masyarakat.
Kadfi juga menekankan bahwa perjuangan LSM BIMPAR belum selesai. Ia memastikan lembaga yang dipimpinnya akan tetap berdiri di garda terdepan dalam menolak ketidakadilan dan menjadi mitra kritis terhadap pemerintah.
“Lima tahun ini baru langkah awal. Kami tidak akan berhenti, karena perjuangan rakyat masih panjang. Kami akan terus bersuara lantang untuk keadilan sosial,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Kadfi mengajak seluruh elemen bangsa—khususnya kalangan intelektual muda dan mahasiswa—untuk tidak bersikap apatis terhadap berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.
“Kami mengajak semua generasi muda untuk bangkit, sadar, dan peduli terhadap persoalan bangsa. Mari bersama-sama membangun tatanan masyarakat yang adil, inklusif, dan berdaulat. Jangan biarkan kekuasaan berjalan tanpa kontrol,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan integritas, LSM BIMPAR berharap dapat terus menjadi kekuatan sipil yang konsisten membela hak-hak rakyat dan menjaga nalar kritis di tengah arus pragmatisme sosial dan politik.**