WAI Minta PT Tambang Rejeki Kolaka Beri Penjelasan Terkait Penutupan Akses Jalan Produksi Pertambangan

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi. 

KOLAKA, SULTRA – Sehubungan dengan penutupan akses jalan Produksi yang dilakukan secara sepihak oleh PT. Tambang Rejeki Kolaka (PT. TRK) di Desa Oko-Oko Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Iswandi Effendy Ketua Wahana Aktivis Indonesia (WAI) meminta kepada pihak PT TRK untuk berikan penjelasan terkait penutupan jalan produksi yang dilakukan oleh PT. Tambang Rejeki Kolaka (PT. TRK).

Penutupan akses hauling ini telah menghambat operasional sejumlah perusahaan pertambangan lainnya yang selama ini juga memanfaatkan jalur yang sama secara sah dan bertanggung jawab. Tindakan PT TRK ini dinilai tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga mencederai prinsip kemitraan dan kerja sama antar pelaku usaha di sektor pertambangan.

“Kami sangat kecewa terhadap tindakan sepihak yang diambil PT TRK. Jalan hauling tersebut selama ini digunakan bersama oleh beberapa perusahaan, dan penutupan tanpa koordinasi ini telah mengganggu aktivitas produksi serta distribusi hasil tambang,” ujar Muhammad Iswandi Effendy, Ketua Wahana Aktivis Indonesia.

“PT. Tambang Rejeki Kolaka tidak seharusnya langsung memberikan pernyataan untuk menutup akses hauling tersebut, terlebih jalur tersebut bukan merupakan milik eksklusif PT TRK atau dibangun secara pribadi tanpa campur tangan pemerintah atau pihak lain seharusnya PT. TRK juga bisa melihat bahwasanya jalur tersebut juga merupakan jalur untuk produksi PT yang ada di sekitar situ, seharusnya PT TRK bisa melakukan komunikasi terlebih dahulu apalagi akses hauling tersebut merupakan salah satu pusat perekonomian investasi yg ada di kolaka,” tambahnya.

WAI juga meminta kepada Pemerintah Daerah serta Instansi terkait, “agar segera mengambil langkah tegas dan memfasilitasi penyelesaian masalah ini secara adil dan transparan,” tegas Iswandi.**

Kami (WAI) juga mendesak agar PT TRK membuka kembali akses hauling dan mau duduk bersama dengan seluruh pihak guna mencari solusi agar tidak merugikan pihak mana pun. Selain itu, WAI juga mengecam keras Pemerintah Daerah agar bersikap tegas pada PT TRK sehingga tidak merugikan perekonomian yang ada dan tidak merugikan mitra yang ada. Tegasnya lagi

Kami mendukung pertambangan yang sehat, terbuka, dan saling menghormati. Jika ada kendala, mari diselesaikan melalui musyawarah, bukan dengan tindakan sepihak,” ucap Muhammad Iswandi Effendy ketua Wahana Aktivis Indonesia Sulawesi Tenggara.

Ini juga merupakan bentuk klarifikasi kepada masyarakat bahwa bukan seluruh perusahaan tambang di wilayah ini yang terlibat dalam penutupan jalur hauling, dan kami tetap berkomitmen untuk menjalankan operasi sesuai aturan yang berlaku serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Tutup Wandi

Pos terkait