Gubernur NTT Melki Laka Lena Sambut Kedatangan Jemaah Haji, Harapkan Menjadi Teladan dan Pembawa Kedamaian

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK. 

KUPANG, NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, secara langsung menyambut kedatangan Jemaah Haji asal Provinsi NTT Tahun 1446 Hijriah/2025 M di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Jumat malam (4/7/2025).

Bacaan Lainnya

Kedatangan Jemaah Haji asal NTT tersebut tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 74 dan 75. Kloter 75 diketahui merupakan gabungan antara Jemaah Haji asal NTT dan sebagian dari Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan ucapan selamat datang serta harapan agar ibadah yang telah ditunaikan membawa berkah dan manfaat bagi para jemaah, keluarga, masyarakat, dan daerah NTT secara luas.

“Atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Provinsi NTT, saya menyampaikan selamat datang kepada para Jemaah Haji yang baru saja kembali dari Tanah Suci. Semoga ibadah haji yang telah dilaksanakan menjadi berkah bagi diri pribadi, umat, bangsa, dan khususnya bagi Flobamorata tercinta,” ujar Gubernur Melki di hadapan ratusan Jemaah Haji.

Gubernur Melki menekankan bahwa ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang menuntut pengorbanan, keteguhan hati, serta kesabaran luar biasa dari para jemaah. Ia menyebut, perjuangan para Jemaah Haji NTT dimulai sejak masa penantian bertahun-tahun, hingga menunaikan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.

“Ibadah haji bukan hanya ritual fisik, tetapi juga ziarah spiritual yang penuh makna. Semua prosesnya—dari meninggalkan kesenangan duniawi, beribadah, berpuasa, hingga menghadapi tantangan fisik—merupakan bagian dari transformasi diri dan sosial yang harus terus dibawa pulang,” tegas Gubernur Melki.

Ia mengajak para jemaah untuk mempertahankan semangat kesabaran dan nilai-nilai luhur yang telah ditempa selama di Tanah Suci. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.

“Haji mabrur dan mabruroh bukan hanya soal gelar, tetapi lebih kepada sikap hidup. Menjadi pribadi yang lebih tawakal, lebih peduli, dan menjadi sumber kedamaian bagi sesama. Rasulullah bersabda, haji mabrur adalah memberi makan dan menyebarkan kedamaian,” tutur Melki.

Gubernur Melki juga menyampaikan harapan besar agar para Jemaah Haji asal NTT menjadi pelopor dalam menyebarkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ia menekankan pentingnya peran aktif para haji dalam menjaga toleransi, memperkuat persatuan, serta menjadi agen perubahan sosial di daerah masing-masing.

“Di Nusa Terindah Toleransinya ini, saya berharap saudara-saudara menjadi panutan dalam bersikap, bertutur santun, menebar kedamaian, dan menunjukkan kepedulian sosial. Kehadiran para haji hendaknya memberi kontribusi nyata dalam mengatasi tantangan-tantangan sosial seperti kemiskinan, stunting, perdagangan orang, hingga penguatan nilai kebangsaan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Ia secara khusus menyebut Kementerian Agama, DPRD, Forkopimda, ormas Islam, hingga panitia penyelenggara haji di Surabaya dan jajaran Provinsi NTT.

“Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, baik tingkat pusat, Kanwil, hingga kabupaten/kota. Juga kepada pimpinan DPRD Provinsi NTT, Forkopimda, serta para tokoh ormas seperti PWNU dan PW Muhammadiyah yang telah bersinergi dengan baik dalam penyelenggaraan haji tahun ini,” ucapnya.

Di akhir sambutannya, Gubernur Melki mengajak seluruh hadirin untuk menundukkan kepala dan mendoakan lima Jemaah Haji asal NTT yang wafat selama proses pelaksanaan ibadah haji, baik sebelum keberangkatan maupun di Tanah Suci.

“Mari kita panjatkan doa agar para jemaah yang telah mendahului kita mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga amal ibadah mereka diterima,” ajaknya penuh haru.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Reginaldus Serang, dalam laporannya menjelaskan, total Jemaah Haji asal NTT tahun ini berjumlah 668 orang. Namun, 54 jemaah tercatat melakukan mutasi keluar provinsi, sementara dua lainnya masuk ke NTT dari provinsi lain.

“Jemaah yang tiba melalui Debarkasi Surabaya berjumlah 612 orang. Satu orang wafat sebelum keberangkatan di RS Asrama Haji Sukolilo Surabaya, dan empat orang wafat di Tanah Suci,” ungkap Reginaldus.

Setelah acara resmi, Gubernur Melki tak segan turun langsung menyapa dan berbincang hangat dengan para jemaah dari barisan depan hingga belakang. Dengan penuh keakraban, ia menyambut permintaan swafoto dari para jemaah, menciptakan suasana yang hangat meski malam sudah larut.**

Pos terkait