Laporan wartawan sorotnews.co.id : Endi Tarwadi.
LOMBOK UTARA, NTB – Kegiatan keagamaan besar bertajuk Saṅghadāna dan Abhiseka Vihara Satta Bojjhaṅga berlangsung khidmat di Dusun Tebango, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, pada Sabtu dini hari (30/11/2025). Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) memadati kawasan vihara untuk mengikuti rangkaian ibadah yang menjadi salah satu momentum penting bagi perkembangan Buddhisme di wilayah tersebut.
Acara ini dihadiri oleh 10 Bhikkhu Saṅgha, dua Samanera, serta lebih dari 2.000 umat Buddha dari Lombok Utara, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, hingga Sumbawa.

Rangkaian Puja Bhakti Agung dipimpin oleh: PMd. Joni Pranata, S.Pd.B., M.Pd., Gr., CPS., CPSP, Saptabudi.
Keduanya memandu jalannya ibadah dengan penuh ketenangan dan ketelitian liturgi, menghadirkan suasana sakral yang menyatukan ribuan umat dalam ketenangan, kebajikan, dan keharmonisan.
Dalam sambutan utamanya, Yang Mulia Bhikkhu Uphasilo Thera menyampaikan penghargaan mendalam kepada umat Buddha NTB yang dinilai memiliki semangat kebersamaan tinggi dalam membangun kehidupan spiritual di Lombok Utara.
Beliau menegaskan bahwa Vihara Satta Bojjhaṅga berdiri atas ketekunan para tokoh yang memiliki komitmen besar terhadap perkembangan Dharma. Dua tokoh disebut sebagai pelopor utama pembangunan vihara: Endi Tarwadi, Mangku Ayu Jumarto.
Keduanya berperan sejak tahap awal, mulai pengadaan tanah hingga pembentukan komunitas umat. Berkat perjuangan mereka, vihara kini berdiri kokoh di atas lahan seluas 35 are, menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Buddha setempat.
“Dua tokoh ini adalah bagian dari sejarah Vihara Satta Bojjhaṅga. Tanpa komitmen dan kontribusi mereka, belum tentu vihara ini dapat berdiri dan berkembang seperti hari ini,” ujar YM Bhikkhu Uphasilo Thera di hadapan ribuan umat.
Kegiatan Saṅghadāna merupakan bentuk tertinggi pemberian kepada Saṅgha sebagai wujud penghormatan dan dukungan terhadap penyebaran Dharma. Sementara Abhiseka atau pemberkahan bertujuan menyucikan vihara, altar, serta memberikan berkah kepada umat yang hadir.
Keduanya melambangkan: Kemurnian hati umat, Kebajikan kolektif, Persatuan dalam Dharma, Komitmen membangun kehidupan spiritual bersama.
Ribuan umat memadati area vihara sejak pukul 03.00 WITA. Suasana damai terasa melalui cahaya lampion, lilin puja, serta lantunan paritta suci yang mengiringi rangkaian acara.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: Pembacaan Pāli Paritta, Persembahan Saṅghadāna kepada Saṅgha, Prosesi Abhiseka altar, Pemberkahan air suci, Doa keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat NTB.
Peresmian dan pemberkahan Vihara Satta Bojjhaṅga menjadi tonggak baru bagi kebangkitan umat Buddha di Lombok Utara. Vihara ini diproyeksikan menjadi: Pusat pembinaan Dharma bagi generasi muda; Ruang kegiatan sosial umat Buddha; Tempat pembelajaran ajaran Buddha yang inklusif; Sarana memperkuat harmoni antarumat beragama di NTB.
Acara ini sekaligus menunjukkan soliditas umat Buddha NTB yang semakin maju dan berdaya, serta mampu menyelenggarakan kegiatan keagamaan berskala besar dengan disiplin dan kebersamaan tinggi.
Kegiatan Saṅghadāna dan Abhiseka Vihara Satta Bojjhaṅga 2025 menjadi peristiwa monumental bagi umat Buddha di Lombok Utara. Selain memperkuat nilai-nilai Dharma, acara ini menegaskan pentingnya persatuan, pengabdian, dan kolaborasi semua unsur umat untuk memajukan kehidupan beragama di Nusa Tenggara Barat.**









