Diduga “Berbohong” Atas Pernyataannya di Media, Kadis Perhubungan Prov. Sultra Dimintai Klarifikasi

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi. 

KENDARI SULTRA – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Rajulan, dimintai klarifikasi oleh warga pengguna jasa pelabuhan Ferry Tampo terkait pernyataannya tentang rehabilitasi Pelabuhan Ferry Tampo.

Sebelumnya, beberapa bulan lalu Rajulan menyatakan bahwa “Rehabilitasi pelabuhan akan dilakukan secara bertahap, dengan fokus pada perbaikan gedung kantor, fasilitas MCK, dan pagar keliling pelabuhan pada tahun 2025, serta perbaikan jembatan dan aspal pada tahun 2026.” Ungkapnya

Dalam keterangan nya beberapa bulan lalu juga di media berbeda yakni keratonnews.co.id dirinya juga menyatakan bahwa program rehabilitasi akan dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 untuk tiga (3) pelabuhan Bau-bau, Wanci dan Tampo dengan total anggaran sebesar 32 miliar lebih.

Namun, hingga sampai Desember 2025 ini pelabuhan Ferry Tampo tidak kunjung mendapatkan rehabilitasi seperti yang di ucapkannya pada media sorotnews.co.id beberapa bulan lalu.

Hal ini mengakibatkan beberapa warga dan pengguna jasa pelabuhan mempertanyakan kejelasan dan ketepatan informasi tentang rehabilitasi ini, sehingga warga dan pengguna jasa meminta Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara agar segera memberikan klarifikasi.

“Kami masyarakat serta pengguna jasa pelabuhan Ferry Tampo sangat butuh keterbukaan informasi terkait rehabilitasi pelabuhan ini, sampai dengan saat ini kondisi pelabuhan Ferry Tampo sangat tidak bersahabat untuk kami pengguna jasa. Seperti berita sebelumnya saya baca berdasarkan keterangan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara, bahwa di tahun 2025 ini akan dilakukan rehabilitasi seperti pembangunan MCK pelabuhan dan MCK di Masjid Al Musafir yang berada di area pelabuhan, serta perbaikan pagar keliling. Namun sampai saat ini tidak dikekerjaan. Oleh karena itu kami warga dan mewakili seluruh Pengguna jasa penyeberangan pelabuhan Ferry Tampo meminta agar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Muhammad Rajulan memberikan klarifikasi yang jelas.” ujar salah satu warga pengguna jasa penyeberangan pelabuhan Ferry Tampo yang enggan disebutkan namanya.**

Pos terkait