MIND ID Tawarkan Proyek Hilirisasi ke Danantara

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya. 

JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, secara resmi menawarkan sejumlah proyek strategis di sektor hilirisasi mineral kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyampaikan bahwa proyek-proyek tersebut mencakup pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 2 dan ekspansi Aluminium Smelter di Mempawah, pembangunan industri smelter tembaga di Gresik, serta pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery Ecosystem) di Halmahera.

Dilo menekankan pentingnya peran Danantara sebagai sovereign wealth fund Indonesia dalam mendukung realisasi proyek-proyek strategis tersebut.

“Kami meyakini, melalui Danantara, proyek-proyek ini dapat menemukan mitra yang tepat serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4).

Menurut Dilo, MIND ID telah menyiapkan rencana investasi jangka panjang yang dirancang untuk memperkuat perekonomian nasional. Ia menegaskan bahwa percepatan investasi strategis menjadi kunci dalam membangun ketahanan ekonomi Indonesia di masa depan.

“Indonesia memiliki potensi besar di sektor mineral dan batu bara. MIND ID sebagai pengelola komoditas strategis nasional sudah berada di posisi kuat pada sektor hulu dan terus mengembangkan nilai tambah melalui hilirisasi, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah,” jelasnya.

Pada sektor mid-stream, lanjut Dilo, Grup MIND ID telah memproduksi berbagai komoditas mineral seperti aluminium, tembaga, emas, dan timah yang sesuai dengan kebutuhan industri global, termasuk sektor kendaraan listrik dan transisi energi bersih.

Ia juga mengungkapkan bahwa untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, diperlukan peningkatan kapasitas produksi dan penguatan rantai pasok industri dalam negeri.

“Kami sudah memetakan proyek-proyek potensial dengan perhitungan yang matang, termasuk kebutuhan belanja modal (capex) dan proyeksi imbal hasil investasi (ROI),” katanya.

Meski memiliki kekuatan kapital yang cukup, Dilo menyatakan bahwa MIND ID tetap membuka diri terhadap kemitraan strategis.

“Kami harap Danantara dapat melakukan evaluasi dan mempertimbangkan kemitraan dalam proyek-proyek ini,” pungkasnya.

Dengan penawaran ini, MIND ID berharap dapat menjalin sinergi investasi yang mendukung agenda hilirisasi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri berbasis sumber daya alam.**

Pos terkait