Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
SURABAYA, JATIM — Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur mencatatkan capaian signifikan dalam penyerapan gabah dan beras, dengan jumlah lebih dari 300 ribu ton setara beras hingga pekan ketiga April 2025. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam periode yang sama selama 10 tahun terakhir, sekaligus menjadi indikator positif dalam mendukung program swasembada pangan nasional dan stabilisasi harga beras di tingkat petani.
Kepala Perum Bulog Kanwil Jawa Timur, Langgeng Wisnu, menjelaskan bahwa penyerapan tersebut merupakan hasil dari optimalisasi pembelian gabah dan beras dari petani lokal di berbagai sentra produksi di provinsi ini. Skema yang digunakan bersifat fleksibel, melibatkan kemitraan strategis dengan petani, kelompok tani (poktan), penggilingan padi, serta mitra distribusi lainnya.
“Capaian ini menunjukkan komitmen pemerintah, khususnya melalui Perum BULOG, dalam menjaga ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sekaligus mendukung kesejahteraan petani lokal. Kami terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan pangan,” ujar Langgeng dalam keterangannya di Surabaya, Rabu (24/4).
Stok yang berhasil diserap, lanjutnya, disimpan dalam kondisi optimal di gudang-gudang BULOG yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Selain untuk keperluan CBP, stok tersebut juga disiapkan guna memenuhi berbagai penugasan pemerintah lainnya, termasuk program bantuan pangan.
Penyerapan dalam jumlah besar ini turut berkontribusi terhadap stabilisasi harga gabah di tengah berlangsungnya panen raya. BULOG berharap keterlibatannya dapat menjaga harga gabah tetap kompetitif di tingkat petani, sehingga memberikan keuntungan yang layak dan mendorong keberlanjutan produksi.
“Bulog Jawa Timur berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja penyerapan dan mendukung program nasional dalam menciptakan ketahanan pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan berpihak kepada petani,” tegas Langgeng.
Dengan capaian ini, BULOG Jatim tidak hanya memperkuat peran strategisnya sebagai penyedia pangan nasional, tetapi juga menjadi mitra utama dalam menjaga stabilitas pasar dan memperkuat sektor pertanian di tingkat daerah.**