Banyak Temuan, Proyek Rehabilitasi SMPN 1 Sragi Diduga Masuk Katagori Kritis

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.

PEKALONGAN, JATENG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pekalongan menemukan sejumlah material yang digunakan dalam pekerjaan rehabilitasi gedung SMPN 1 Sragi tidak sesuai spesifikasi.

“Kami sudah cek dan perintahkan dibongkar atau diganti yang sesuai,” ungkap Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Ismail di Kantornya, Selasa (20/9/2022).

Selain temuan material tak layak, Ismail juga mengungkap adanya keterlambatan pekerjaan dan kelanjutanya akan diputuskan dalam Show Cause Meeting (SCM).

Kemarin senin siang secara bersama mengecek pekerjaan di SMPN 1 Sragi dengan disaksikan Kepala Dinas dan Pejabat Pelaksana Teknik (PPTK).

“Jadi yang kemarin itu belum tuntas. Saya belum dapat progres rekapan dari teman teman konsultan, lalu direkturnya juga tidak datang. Saya harus ketemu direktur nya langsung,” beber Ismail yang merangkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Ismail menyebut dari keseluruhan pekerjaan atau lima paket yang seharusnya ada progres, hanya ruang kepala sekolah, toilet dan ruang UKS yang belum tersentuh.

Pihaknya sudah mengajukan tambahan tenaga untuk mengejar penyelesaian pekerjaan karena terdapat lima paket dan dirinya mengatensi penuh.

“Ini akan saya cek tiap pekan dan sudah saya sampaikan ke mereka,” ujarnya.

Ismail mengingatkan bila mana muncul denda maka itu keputusan penuh dari PPK termasuk kemungkinan ada perpanjangan waktu pun tetap diikuti denda.

Demikian juga saat ada pemutusan kontrak, maka pihaknya akan melihat seberapa koperatif pelaksana kerjanya.

“Kita nanti akan putuskan kontrak bila tidak ada progres mulai dari material maupun pekerjaan yang bisa dilihat,” tegas Ismail.

Ismail mengaku tidak akan mengambil resiko, pihaknya normatif apa adanya dalam bekerja karena semua demi kepentingan siswa dan guru.

Ismail membeberkan untuk progres lima pekerjaan ada dua yang masih 10 persen dan kontrak kritis dari Kementerian PUPR harus di atas 10 persen ada dua yang masuk katagori kritis.

Adapun terkait tidak adaya papan petunjuk proyek sudah kita ingatkan dan hari ini sudah terpasang.

“Kalau saya sih inginya papan proyek itu dipasang selayaknya bukan di tembok,” katanya.

Pos terkait