Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro.
SURABAYA, JATIM – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengajak masyarakat yang telah sejahtera untuk berpartisipasi dalam upaya mengurangi kemiskinan di Surabaya. Salah satu caranya adalah dengan menyisihkan sebagian rezeki, sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000 per bulan, guna membantu keluarga kurang mampu di lingkungan sekitar.
Menurut Eri, bantuan sosial untuk keluarga prasejahtera di Surabaya membutuhkan anggaran yang besar, sekitar Rp1,5 triliun. Oleh karena itu, keterlibatan warga yang mampu sangat diharapkan untuk meringankan beban dan mempercepat kesejahteraan masyarakat.
“Keluarga kurang mampu ini tidak bisa dihindarkan, dan kita wajib membantu mereka. Jika warga yang sejahtera ikut bergerak, saling peduli terhadap tetangga dan lingkungan sekitar, maka ini akan menjadi gerakan yang luar biasa,” ujarnya saat menghadiri rapat di DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025).
Eri menegaskan bahwa semangat gotong royong merupakan nilai luhur yang telah diwariskan oleh Presiden pertama RI, Soekarno, serta diajarkan dalam berbagai agama. Konsep ini, menurutnya, sejalan dengan Pancasila, yang menekankan pentingnya solidaritas sosial.
“Dalam ajaran Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan Khonghucu, semua mengajarkan untuk saling tolong-menolong. Begitu juga dengan prinsip gotong royong yang diajarkan Bung Karno. Jika kita bergerak bersama, tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan,” tambahnya.
Selain menjadi wujud kepedulian sosial, inisiatif ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong setiap daerah untuk menciptakan inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dengan melibatkan masyarakat dalam aksi nyata, Eri berharap program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga membangun budaya peduli yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya.
“Ketika warga yang mampu ikut berkontribusi, maka pembangunan di Surabaya akan semakin inklusif dan berkelanjutan. Inilah Surabaya yang kita impikan, kota yang maju dengan jiwa sosial yang kuat,” pungkasnya.**