Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Suasana haru dan penuh tanya mewarnai Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di ruang rapat kantor DPRD kabupaten Muna 15 April 2025 terkait dugaan korupsi Dana Desa dan tindakan Kesewenang-wenangan serta tindakan tidak terpuji Kepala Desa Napalakura. Tangisan pilu sejumlah warga Napalakura pecah saat menyampaikan keluh kesah dan harapan mereka di hadapan para wakil rakyat dan pihak terkait.
Kekecewaan dan frustrasi warga memuncak seiring dengan belum adanya kejelasan dan tindakan nyata terkait permasalahan yang mereka hadapi. Air mata yang tumpah di halaman gedung kantor DPRD Kabupaten Muna menjadi simbol betapa beratnya beban yang dirasakan masyarakat Napalakura. Mereka berharap suara mereka didengar dan solusi segera ditemukan.
Namun, di tengah keseriusan forum dan emosi yang meluap, sebuah kejanggalan mencuat. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Fajar Wunanto, yang seharusnya hadir dan memberikan penjelasan terkait isu yang melibatkan instansinya, dikabarkan tidak hadir tanpa alasan yang jelas. Ketidakhadirannya ini menimbulkan tanda tanya besar dan menambah spekulasi di kalangan peserta RDP khususnya masa aksi warga Napalakura.
“Kami datang ke sini dengan harapan besar, tapi mana Kepala Dinas PMD? Kenapa beliau tidak ada? Apakah beliau tidak peduli dengan nasib kami? dan kami sangat kecewa dengan keputusan ketua DPRD Kabupaten Muna hari ini.” ujar warga sambil meneteskan air mata.
Ketidakhadiran Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa(DPMD) ini semakin memperkuat dugaan adanya ketidakberesan atau upaya menghindar dari tanggung jawab. Padahal, Dinas PMD memiliki peran sentral dalam pengelolaan dan pengawasan Dana Desa serta program pemberdayaan masyarakat. Absennya pimpinan instansi terkait justru mencederai semangat transparansi dan akuntabilitas yang diharapkan dalam forum RDP.
Pemerintah daerah melalui asisten 1 Muhamad Syafei mengatakan bahwa Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) sedang melakukan perjalanan dinas di Luar daerah.
“Kepala Dinas PMD sedang Dinas di luar kota,” singkatnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Fajar Wunanto melalui akun media sosial Facebook nya “Fajar Wunanto Sungkusara” memposting kebaradaannya selasa16 April 2025 sekitar pukul 12 malam sedang berada di Desa Kasaka kabupaten Muna.
Saat di konfirmasi via telpon terkait ketidak hadirannya di Rapat Dengar Pendapat Kepala Dinas PMD Fajar Wunanto mengaku saat RDP ia sedang berada di Makasar.
“Saya sedang mendampingi mertua saya yang sedang sakit dan saya sudah izin kepada bupati dan Sekertaris Daerah. Saya pulang Selasa 16 April pada waktu jam 1 siang.” ujarnya
RDP yang seharusnya menjadi wadah mencari solusi justru diwarnai dengan tangisan keputusasaan. Masyarakat Napalakura kini menanti tindakan nyata dari DPRD dan pihak terkait untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi mereka. Kemana perginya Kepala DPMD? Dan mengapa suara tangisan warga seolah tak berujung? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menggantung dan menanti jawaban yang pasti.
“Jangan di tutupi terus kesalahan kepala desa Napalakura. Sampai kapan akan di tutupi terus.” kata Warga.
Kami juga meminta kepada pihak terkait agar memberhentikan Ketua BPD Napalakura.
“Kami tidak mau jabatan ketua BPD di jabat oleh orang yang hanya tau terima uang namun bekerja tanpa aturan kerjanya,” tutup masa aksi.