Pertamina Drilling Luncurkan Teknologi AI-See-U untuk Deteksi Risiko Kerja secara Real-Time

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya. 

JAKARTA – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang jasa pengeboran minyak dan gas, menghadirkan inovasi baru di bidang keselamatan kerja melalui peluncuran teknologi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bertajuk AI-See-U.

Bacaan Lainnya

Teknologi ini diperkenalkan secara resmi dalam ajang Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan. Sistem AI-See-U dirancang sebagai solusi pemantauan keselamatan kerja secara real-time melalui integrasi kamera CCTV dan kecerdasan buatan yang mampu mengenali potensi bahaya serta pelanggaran prosedur keselamatan di area kerja.

Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menjelaskan bahwa sistem ini mampu mendeteksi tindakan dan kondisi tidak aman (unsafe acts & conditions) seperti ketidaksesuaian dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), termasuk tidak memakai helm, sepatu pelindung, sarung tangan, atau kacamata keselamatan. Temuan dari sistem ini akan langsung dikirimkan kepada penanggung jawab lapangan melalui notifikasi WhatsApp atau email untuk segera ditindaklanjuti.

“AI-See-U tidak hanya memberikan peringatan secara instan, tetapi juga menyimpan data pelanggaran yang terekam untuk keperluan analisis tren dan evaluasi keselamatan kerja secara berkala,” kata Avep.

Langkah pengembangan teknologi ini merupakan bagian dari respons perusahaan terhadap meningkatnya angka kecelakaan kerja di Indonesia. Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat, pada tahun 2023 terjadi 370.747 kasus kecelakaan kerja, meningkat signifikan dari 297.725 kasus pada 2022.

Pertamina Drilling telah melakukan uji coba tahap pertama sistem ini pada dua lokasi rig, yakni Rig PDSI#15.3 di Indramayu dan Rig PDSI#04.3 di Luwuk, sepanjang periode Oktober 2024 hingga Januari 2025. Uji coba tahap kedua dijadwalkan berlangsung dari Mei hingga Agustus 2025 di Rig PDSI#31.3 (Indramayu) dan Rig PDSI#12.3 (Karawang).

Ke depan, AI-See-U akan terus dikembangkan untuk mencakup fitur deteksi risiko lanjutan seperti keberadaan asap, api, ledakan, personel yang tidak sadarkan diri, pelanggaran merokok, penerapan sistem kerja berpasangan (buddy system), hingga gerakan isyarat khusus (customized gesture/SOS) sebagai permintaan bantuan darurat.

“Dengan teknologi ini, kami ingin mendorong terciptanya budaya kerja yang lebih aman, responsif, dan berbasis data. Harapannya, kehadiran AI-See-U mampu menurunkan angka kecelakaan kerja secara signifikan,” tutup Avep.**

Pos terkait