Dugaan Manipulasi Pemilu 2024 : Suara Tidak Direkap dan Dicoret-coret di Sejumlah TPS

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Udin. 

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Temuan dugaan kecurangan pemilu 2024 dengan modus menghilangkan suara terus bertambah. Hal itu diungkap Ketua Ormas Bintang Adhyaksa, Didik Pramono yang sebelumnya sudah membuat aduan ke Bawaslu Kota Pekalongan.

“Selain Caleg dari NasDem juga ada Caleg dari PKB yang suaranya diduga hilang di beberapa TPS di Kelurahan Sapurokebulen,” ungkap Didik, melalui sambungan telepon, Minggu (18/2/2024).

Ia mengatakan hasil pantauan timnya di Dapil 1 Kecamatan Pekalongan Barat, ada Caleg lain dari PKB yang juga kehilangan 89 suara hanya di TPS Kelurahan Sapurokebulen saja.

Didik menjelaskan hasil temuan banyak suara tidak direkap atau ditulis kosong padahal ada perolehan suara dan salah satu yang terparah adalah revisi rincian suara dicoret-coret dan tidak ada penggantian kertas.

Namun untuk temuan dari Caleg dari PKB tersebut pihaknya tidak memasukkanya sebagai aduan ke Bawaslu karena hanya bersifat temuan bahwa kasus dugaan penghilangan suara di TPS banyak terjadi.

“Kalaupun nantinya ada permintaan pendampingan dari pihak yang dirugikan kami siap mengawalnya,” ujar Didik menegaskan.

Sementara itu Nusron, Caleg PKB nomor urut 1 dapil 1 Pekalongan Barat, saat dihubungi Sorot News mengaku baru mengetahui hal tersebut. Ia belum menerima laporan berkaitan dengan suaranya yang diduga hilang di TPS.

“Laporannya belum ke kami, itu hilang berapa kami belum tahu. Maka akan kami cek buktinya dengan C1 yang kami punya,” katanya.

Nusron menegaskan pihaknya akan melakukan sinkronasi terlebih dahulu dengan data C1. Jadi bisa diketahui berapa suara yang hilang di TPS yang dimaksud.

“Dan saya akan protes keras bila terbukti ada penghilangan suara di beberapa TPS tersebut,” tegasnya.

Sementara itu caleg Partai NasDem nomor urut 5 di dapil 1 Pekalongan Barat, Bambang Sumitro menyangkan suara Caleg hilang di TPS sangat merugikan.

“Saya sudah bisa menebak kalau itu dipersoalkan akan dijawab salah input saja atau kekeliruan petugas di TPS dan bisa diperbaiki nanti pada saat rekapitulasi C1,” ucapnya.

Padahal satu atau dua suara hilang sangat berarti dan bisa menentukan hasil. Dirinya sudah susah payah meyakinkan pemilih malah hilang begitu saja, petugas di TPS kan sudah disumpah untuk memiliki integritas.

“Saya belum mengadukan ini ke partai namun sudah berkomunikasi dengan tim di lapangan termasuk Mas Didik dari Ormas Adhyaksa,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *