Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan antara komisi 1 dan Komisi 3 DPRD Kabupaten Muna terkait polemik di Desa Napalakura yang melibatkan masyarakat dan pemerintah desa setempat dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Muna Muhammad Rahim, S.I.kom, Selasa (15/4/2025).
Pada pelaksanaan RDP yang berlangsung kurang lebih 5 jam tersebut, sikap Ketua DPRD Muna jadi sorotan masa aksi yang menyaksikan berlangsungnya RDP lewat jendela.
Mendengarkan beberapa pernyataan ketua DPRD pada RDP tersebut, sontak ibu-ibu masa aksi seketika mengeluarkan air mata sedih dengan mengucapkan kalimat Ketua DPRD Muna “tidak berguna” ketua DPRD Muna “masuk angin”.
Pada RDP gabungan tersebut sikap yang ditunjukkan oleh ketua DPRD Kabupaten Muna juga menimbulkan dugaan keberpihakan Ketua DPRD kepada Kepala Desa Napalakura.
“Kami menduga Ketua DPRD Kabupaten Muna tunjukkan keberpihakan nya kepada Sunarti Kepala Desa Napalakura,” ujar masa aksi.
Di satu sisi sikap ketua DPRD kembali menjadi sorotan masa aksi demonstrasi usai mengeluarkan kalimat “usir, dia provokator” bagi salah satu tokoh masyarakat yang juga peserta RDP sebagai salah satu perwakilan masyarakat Napalakura.
Menanggapi hal demikian Usman tokoh masyarakat yang diusir keluar dan disebut provokator oleh ketua DPRD Muna sangat menyayangkan sikap ketua DPRD Kabupaten Muna.
“Saya sangat menyayangkan sikap ketua DPRD tadi dengan mengeluarkan kalimat provokator itu, siapa yang di provokasi disitu padahal maksud saya untuk bertanya terkait rekomendasi audit tersebut apakah dilakukan secara terbuka atau tertutup. Menurut saya sikap ketua DPRD tersebut mencederai nilai dan arti dari pada demokrasi tentang kebebasan berpendapat,” ungkap Usman.
Masa aksi demonstrasi mengungkapkan bahwa sikap ketua DPRD Muna pada RDP gabungan membuktikan kalimatnya pada gelaran halal bihalal satu (1) Minggu lalu di Desa Napalakura bersama kepala desa dan seluruh aparat desanya.
Dimana saat itu ketua DPRD mengeluarkan kalimat.
“Tenang ibu desa nanti saya bantu,” ucap ketua DPRD Muna.
“Apakah pantas seorang ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengeluarkan kalimat seperti itu? Ditengah polemik saat ini antara masyarakat dan pemerintah Desa Napalakura,” tanya masa aksi.**